ミ²9★彡

2.8K 401 390
                                    






꧁༺M e m o r i z e ༻꧂








Tap... Tap...

"Hahhhhh..."

Sejumput tarikan nafas terbuang perlahan dari paru-parunya, sosok seorang gadis bersurai hitam panjang terlihat menegakkan tubuh didhadap sebuah pintu dimana pasangan tangannya menggenggam nampan berisi sepasang alat makan yang sudah dipersiapkan dengan benar.

Kerutan dahi dan kuluman bibir yang terlukis menandakan keresahan begitu memasung kakinya agar tak bertolak kedalam bilik yang bahkan tak pantas berjuluk hunian. Mengais sedikit kekuatan batin, jemari lentik itu perlahan memajukan posisi untuk meraih gagang pintu berkarat yang tersedia

"Lelet banget sih Lo, tinggal buka terus naroh nampan aja!"

Deg

Bulatan mata tergambar seketika usai seorang laki-laki bersuara berat mengimbaskan kejut sembari menepuk pundak sang gadis. Niatnya membuka pintu pun terurung, berputarlah tubuhnya beriring wajah tegang, dan mendapati....

"Y-ya kalo gitu Lo aja Niel yang m-masuk, gue ga tega!"

"Lo ga liat apa yang Hae bin lakuin ke gue?! Pagi tadi kepala gue hampir bocor gara-gara dilempar piring, Lo mau gue mati beneran ditangan dia? Please deh Lia sekali aja Lo berguna bisa nggak sih?"

"Tapi gue kurang apa Sih? Gue udah rela bohongin Jay cuma buat ngikutin mau Lo! Kalo Jay tau semua ini apa Lo bisa jamin hubungan gue sama dia bakal baik-baik aja?"

"Hhhh buat apa Lo belain orang asing kaya dia dibanding sepupu sendiri? Lagian peran Lo disini udah terlalu jauh"

"Maksud Lo peran? Emang gue ngelakuin ini dengan senang hati? Lagian kalo gue nolak emangnya Lo bakal biarin itu? Enggak kan?! Lo maksa gue Niel! Hae bin sama Nicholas orang baik tapi obsesi gila psikopat asli kaya Lo cuma bakal membunuh Lo secara perlahan"

PRANGGG

"Aakkk...."

Nampan yang bersenggama dicengkram Lia terjatuh dengan kuat usai Daniel mendaratkan tamparan keras hingga membikin piring itu pecah dan butiran nasi berceceran sempurna diatas lantai. Jiwa muda itu sungguh dihantui Emosi dan mungkin hampir mencekik leher Lia yang hanya bisa menutup telinga dan membentengi diri dengan kedua sikunya.

"Hhhh... Berani sombong Lo ya?"

"Akh! D-daniel l-lepas!"

Mustahil bagi Daniel mencekik gadis itu, berlampiaslah kejengkelannya dengan Menjambak rambut si gadis hingga memancing desir nada rintih tanpa henti. Air mata Lia tak mampu terbendung kala rasa perih menjalari sekujur kepala sedangkan Daniel menatapnya dengan sorot beringas cenderung puas, seolah menyaksikan orang lain menderita adalah hiburan terbaik bagi remaja 16 tahun itu

Dok! Dok! Dok!

"DANIEL! LEPASIN LIA!"

Atensi Daniel tercekat, mendengar Hae bin memekik nyaring dengan suara seraknya. Dari balik ruangan, Hae bin dengan keadaan tak sedap dipandang mata, nampak menggedor pintu tersebut yang tergembok dari luar. Dibalik Hati dan logikanya yang tak mampu bersosialisasi, gadis itu tetap mencoba bertahan meski puluhan bekas luka mengotori betis dan lengan Hae bin semacam tindak penganiayaan telah dilancarkan selama berulang kali

"Yang Lo mau itu gue kan?! Gue udah ada disini! Gue ga akan lari lagi please.... Jangan Lo usik Lia! Oke gue minta maaf udah ngelempar piring sampe bikin kepala Lo luka, T-tapi itu kesalahan gue! Lo mau pukul gue lagi?? Ayo pukul aja..."

Memorize | Sunghoon | ENHYPEN ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang