P.S : banyak kata-kata kasar yang berulang-ulang, Authornya udah coba sebisanya dan ini hasilnya, Pendapat pribadi? Tingkat ke absurd an Dan ketidak nyambungan luar biasa😭😭
꧁༺M e m o r i z e ༻꧂
Desir atmosfir merangkak naik diaduk Suhu tinggi disisi daksina dan kidalnya. Tetesan peluh yang bersuhu berbanding terbalik, menjalari area kening dan pelipis seonggok pria yang celingukan disertai hati gusar. Menitik tak lagi ada sesosok pun insan yang menjadi pemandangan, ia yang bernama Sunghoon lekas khawatir mengingat 20 menit sudah waktu berlalu tanpa ada pertanda Jay atau Nichol Akan kembali
Dicengkeramnya punggung ponsel yang ikut memanas bersamanya, Dilema kembali merajai, haruskah ia panggil pihak berwajib sekarang juga? Namun menit belum genap berdenting setengah jam. Berhalusinasi berdasar Kemungkinan positif dan negatif, yang tertanam diotak Sunghoon kini hanyalah Lee Hae bin
"Ck... Bodo amat!"
Membuang dilema, Sunghoon segera mengambil langkah dengan mengusap jari diatas layar yang menjelmakan satuan angka, Secara mantap Sunghoon berinstruksi agar bantuan segera datang. Lega akan itu, Sunghoon yang sudah tidak tahan langsung membuka pintu mobil yang hampir membuat jalur nafasnya tersumbat.
Terik matahari yang melayang tepat diatas mustaka, menyengat Sunghoon hingga memaksa telapak tangan tertarik untuk memayungi si empunya. Sunghoon segera berjalan pelan atau pinggang yang tertutup benang medis itu tak lagi robek dan menimbulkan nyeri, disusurinya bentangan halaman yang hanya berisikan ilalang gersang yang menusuk kecil kulit kakinya.
Mengedarkan pandangan ke segala penjuru arah, tak langsung memberikan hasil memuaskan baginya, mimpi besarnya untuk berjumpa dengan dia yang berjelma menjadi obat, kini adalah hal yang menjadi setunggal alasannya untuk mau berjuang. Membayangkan tak ada lagi yang bisa menggenggam jemarinya selain Lee Hae bin... Serasa kesialan akan menggilas dirinya perlahan.
₱₱₱₱₱
Srukkkkk.... Srukkkkk....
"Nomor yang anda tuju sedang berada diluar Jangkauan"
"Angkat lahhh Nic!"
Jay. Berdiri berkacak pinggang sedang lengan yang satu lagi menghadapkan layar ponsel di pangkal telinga, mengacak rambut frustasi, hingga menggigit bibir sampai tertunjuk bekas kemerahan mendera fisik Jay yang enggan Senyap hanya demi menantikan kabar Dari Nicholas. Sepakat untuk menelusuri area depan dan belakang.... Nyatanya Jay merayau terlampau jauh dan bisa dibilang kehilangan jejak ditengah-tengah lahan tanpa tuan dimana berdirikan beberapa unit rumah lanjut usia.
Maksud darinya untuk memanggil Nichol agar keduanya bisa berjalan bersama sebab Jay takut akan tersesat lebih jauh. Menilik tidak ada reaksi timbal balik, Jay pun berputuskan untuk berjalan mengelilingi lahan luas ini dan mengharap sesuatu ajaib terjadi walau tidak masuk dalam nalar.
BRUAKKK
Tak semampai 10 inci ia bergerak, dan gema yang begitu kerasnya terpancar dari sisi yang entah jelas ada dimana. Jantung Jay serasa meloncat dari atas ketinggian, wajah tegang itu memberanikan diri menoleh kesana kemari, hingga secara buram ia bak menitik sebuah siluet yang menggeliat dari celah kotak yang mungkin berada puluhan meter dari tempatnya terbeku.
"Njir?! Itu manusia?!"
Memelotot tak niscaya, Jay berhati-hati saat melangkah untuk menjemput sesuatu yang ambigu disana, semakin Jay mendekat panorama buram bertukar menjadi kentara ditelanjang mata, hingga saat ia berjarak 5 meter dari mereka, Jay menyadari jika sosok yang baru saja keluar dari lubang adalah
KAMU SEDANG MEMBACA
Memorize | Sunghoon | ENHYPEN ✔
Fanfiction"𝐊𝐮𝐡𝐢𝐭𝐮𝐧𝐠 𝐬𝐚𝐭𝐮 𝐬𝐚𝐦𝐩𝐚𝐢 𝐭𝐢𝐠𝐚, 𝐉𝐚𝐛𝐚𝐭, 𝐛𝐞𝐫𝐛𝐚𝐥𝐢𝐤, 𝐀𝐭𝐚𝐮 𝐊𝐮𝐠𝐞𝐧𝐠𝐠𝐚𝐦 𝐭𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧𝐦𝐮" Start : 17/07/20 End : 26/12/20 Note : Beberapa Part Dihapus untuk keperluan Penerbitan