"Pappi Pulang."
Tak lama terdengar suara dari arah depan. Seketika Suzy berlari menyambut Mark.
"Ih Pappi, makin ganteng aja." Suzy langsung memeluk dan mencium pipi pria yang sudah ia anggap seperti ayahnya sendiri.
"Puteri kesayangan Papi." Mark tersenyum lebar dan mengecup puncak kepala Suzy. Mark pun beralih menatap ke arah Jun "Jun, kenapa kamu ninggalin Papi dan Mami?."
Jun hanya bisa menyengir lebar "Sorry Pi."
Mark menggeleng-gelengkan kepala melihat kelakuan Jun tidak beda jauh dengan kelakuan Istrinya.
"Suzy! kenapa dia disini? Pih, Pertahanan harus mulai diperketaaaat! Teroris datang! Level awas!." Ucap suara yang sangat Sehun kenal siapa lagi kalau bukan Ken. Suzy, dan Jun tertawa melihat kekesalan Sehun.
"Kakak kenal?." Tanya Mark tanpa menoleh kearah Ken, matanya menatap Sehun dari atas hingga bawah seolah menilai membuat Sehun gugup. Siapa yang tidak kenal Mark Maximilian? Penyanyi, actor, penari, penulis lagu, produser rekaman, bahkan pendiri label musik terbesar di amerika.
Ken mengangguk "Dia bos Suzy, Pih." Ken melirik Sehun sinis, Sehun membalas tak kalah sinis, Suzy memutar bola mata malas.
"Oh, Pappi kira dia pacarmu." Ucap Mark dengan santai nya.
"Honeeeeey! Aku patah hati." rengek Jun sambil memeluk mesra tangan Ken.
Ken menjepit kepala Jun sambil memukul kepala sepupunya itu "Ih, Najis! Aku masih normal."
"Lepaskan Ken! Baiklah, baiklah kita putus." Ken melepaskan pitingannya, Jun mengerucutkan bibirnya.
"Masih normal tapi sampai saat ini belum juga punya pacar." Sindir Alena.
"Belum waktunya Mi, Mammi tahukan aku pemilih."
"Ya aturlah, Mommy tetap akan menganggap dirimu tidak normal."
"MAMMI!!." Protes Ken tak terima sambil menghentakkan kakinya.
"Sudah, sudah jangan bertengkar,malu ada tamu." Ucap Mark melerai "Siapa nama kamu, Nak?."
"Sehun, Om."
"Kalau boleh tahu, ada keperluan apa ya? kenapa bertamu ke unit apartement puteri saya, malam - malam begini." tanya Mark dengan tatapan menyelidik
"Pak Sehun terluka, Pih. Aku cuma niat nolong dia makanya aku ajak masuk kedalam." Bukan Sehun yang menjawab, melainkan Suzy. Sehun hanya meringis mendengar ucapan Suzy.
"Kenapa gak manggil dokter hewan aja sih." Ucap Ken
Sehun medengkus jengah. Sialan sekali pria ini! Sialnya lagi, dia kakak sepupu gadis yang ia cintai.
"Sudah, Sudah, Sebentar lagi makan malam, Sehun Ikut makan malam disini aja." Ucap Mark ramah.
"Eh, nggak usah Pih, Pak Sehun tadi bilang mau pulang ya kan, pak?."
Suzy berbicara dengan senyuman, tapi matanya menatap tajam Sehun dengan tatapan mengancam. Membuat Sehun tersenyum kecut lalu mengangguk.
"Iya, Om, Tante, saya pamit pulang dulu."
"Kenapa nggak sekalian makan malam dulu disini? Masakan Suzy enak loh."
"Pak Sehun buru- buru, Pih, ada urusan." Suzy melotot, membuat Jun, dan Ken tertawa mendengarnya. Sedangkan Sehun hanya tersenyum.
"Terimakasih atas tawarannya Om, tapi maaf, saya ada urusan lain. Saya permisi. " Jawab Sehun mau tidak mau mengiyakan ucapan Suzy membuat Mark tersenyum.
Sehun mulai melangkah menuju pintu sedangkan Suzy mengikuti di belakangnya. Tapi baru saja beberapa langkah, Sehun tiba-tiba berhenti. Pria itu kemudian berbalik dan membungkuk, mendekatkan tubuhnya kearah Suzy. Sontak, Suzy memundurkan wajahnya yang terlalu dekat dengan wajah Sehun. Pria itu menempatkan bibirnya tepat disamping telinga Suzy. Suzy terkejut merasakan deru nafas hangat Sehun menerpa telinganya. Membuat Suzy bergidik ngeri.
"Ini memang sedikit terdengar gila, tapi aku benar - benar jatuh cinta padamu. Aku tidak keberatan, meskipun kau tidak bisa mencintaiku secepat aku mencintaimu dan juga tidak bisa mencintaiku sedalam aku mencintaimu. Asalkan kau berada disisiku, meskipun saat ini kau belum bisa membalas perasaanku, itu sudah cukup bagiku. Tetaplah disisiku dan biarkan aku mencintaimu. Aku akan mencintaimu, untuk kita berdua." Ucap Sehun lembut lalu mendaratkan sebuah kecupan dikening Suzy. Sehun mengacak - acak rambut Suzy lalu pergi menginggalkan Suzy yang masih syok.
Mark, Jun, Ken, dan Alena, ternganga lebar. Mereka berempat mengerjap bodoh dengan mulut ternganga. Sedangkan, Suzy memegangi dada kirinya dengan erat. Perkataan Sehun dan sebuah kecupan hangat yang mendarat dikeningnya seakan membuat jantungnya berdetak lebih cepat. Oh jangan-jangan ia mempunyai riwayat jantung.
"KEN TOLONG PERIKSA AKU, SEPERTINYA JANTUNGKU BERMASALAH." Teriak Suzy panik.
🕊🕊🕊 Knock Your Heart 🕊🕊🕊
Holla...kita ketemu lagi 😊 bosan ga ketemu aku terus? kalo bosan, up ceritanya seminggu dua kali aja yaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Knock Your Heart
RomanceSuzy sangat mencintai Alan Lee, begitupula sebaliknya. Namun, cinta saja tak cukup untuk menjalin sebuah hubungan yang kuat. Pria yang ia cintai pergi meninggalkannya dengan alasan yang tidak jelas. Mau tidak mau, suka tidak suka, Suzy harus meneri...