Knock Your Heart... Nineteen...

237 33 11
                                    

Seoul

Langit hari ini tampak cerah. Namun berkebalikan dengan keindahan pagi ini, suasana hati Suzy justru segelap langit malam sebelum hujan.

"Ini memang sedikit terdengar gila, tapi aku benar - benar jatuh cinta padamu. Aku tidak keberatan, meskipun kau tidak bisa mencintaiku secepat aku mencintaimu dan juga tidak bisa mencintaiku sedalam aku mencintaimu. Asalkan kau berada disisiku, meskipun saat ini kau belum bisa membalas perasaanku, itu sudah cukup bagiku. Tetaplah disisiku dan biarkan aku mencintaimu. Aku akan mencintaimu, untuk kita berdua."

"ARGHHHHH!!!." Teriak Suzy, ucapan Sehun seolah terus menghantuinya.

"What? What?." Teriak Jun, Alena, dan Ken serempak sambil melompat naik keatas meja makan dan melihat ke sekeliling mereka dengan wajah panik.

Suzy mendongak menatap kearah Ken, Jun dan Alena "Kalian kenapa?."

"Kamu kenapa teriak?." Balas Alena sambil bertolak pinggang. Sementara, Ken dan Jun masih berpelukan.

"lagi bersihin tenggorokan, Mih." Bohong Suzy sambil nyengir.

Alena menghembuskan napas lega "Fiuh, Mami kira ada cicak lewat." Alena perlahan - lahan turun dari atas meja. Diikuti oleh Jun dan Ken.

Suzy memutar matanya, kesal tingkah mami dan saudaranya ini benar - benar. "Mana ada cicak disini, Mih."

"Bisa saja kan ada cicak jantan naksir sama kecantikan dan keunyuan Mammi." Bantah Alena membuat semua orang yang ada disana geleng - geleng kepala.

"Hiraukan Mami mu, Cepat habiskan sarapanmu. Nanti kau bisa terlambat ke kantor," Seru Mark memberi kode lewat matanya, meminta puterinya untuk mengalah 'Sudahlah, yang waras ngalah'. Suzy pun mengangguk dan melanjutkan makannya.

🕊🕊🕊 KNOCK YOUR HEART🕊🕊🕊

NEW YORK

Alan memeluk tubuh Philip yang baru saja membukakan pintu. Alan terkekeh kecil kala merasakan tubuh sang ayah sedikit limbung, Terkejut dengan pelukan mendadak dari anaknya.

"Kau mabuk?."

"Aku tidak mabuk, Dad." kekeh Alan, tapi syarat akan rasa sakit.

Philip melepaskan paksa pelukan Alan "Kenapa kau ada disini? bukankah seharusnya kau sudah pergi ke seoul?."

Detik berikutnya Philip semakin terkejut saat tiba - tiba Alan sudah menekuk lutut dibawah kakinya.

"Daddy..." Lirih Alan "Ku mohon, beritahu aku dimana Suzy berada." Ucap Alan sambil memukul- mukul dadanya berharap agar rasa sesak di dadanya hilang. "Aku sangat sangat mencintainya."

Philip memejamkan mata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Philip memejamkan mata. Meskipun Alan sudah sangat keterlaluan dan membuatnya malu didepan keluarga Maximilian, tapi Alan tetaplah puteranya. Ada rasa sakit di hati Philip kala melihat puteranya membuang segala harga dirinya dan memohon seperti ini, terlebih didepannya.

Philip bergerak mendekati Alan, lalu berjongkok didepan tubuh putera satu - satunya itu "Bangunlah."

Alan menggeleng "Dad, A..aku bertemu dengan Jun.. Dia..Dia mengatakan tidak akan memberitahuku dimana Suzy. Aku sudah menyuruh orang - orang ku membututinya, tapi mereka gagal. Semua itu pasti ulah Dady, kan?."

Ya, Alan menyuruh anak buahnya mengikuti keluarga Maximilian. Ia sangat yakin mereka akan menemui Suzy. Tapi, anak buahnya kehilangan jejak. Jun, Mark dan Alena menghilang bagai ditelan bumi. Bahkan, nama mereka tidak ada dalam daftar penumpang pesawat. Mendengar hal itu, Alan langsung tahu jika semua ini ulah Philip.

Philip memegang tubuh Alan dan membantu puteranya bangun " Jika Daddy memberitahu mu dimana Suzy. Apa kamu akan menuruti perkataan Daddy?."

Tanpa banyak berpikir, Alan mengangguk. Apapun akan dia lakukan meski harus menurut dan tunduk pada perintah sang ayah. "Aku akan melakukan apapun, tapi aku mohon beritahu aku dimana Suzy berada."

"Berjanjilah pada Daddy untuk berhenti mempermainkan wanita

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Berjanjilah pada Daddy untuk berhenti mempermainkan wanita." Philip mengusap kepala Alan dengan sayang.

"Ya, aku berjanji dad." sahutnya dengan anggukan lebih mantap.

Philip ikut mengangguk, dalam hati bersyukur dengan semua ini, anaknya mungkin bisa berubah menjadi lebih baik "Daddy tak bisa memberitahumu dimana Suzy tinggal karena Daddy sudah berjanji pada Mark. Tapi satu yang pasti dia berada Di Seoul."

Alan mengangkat wajahnya, menatap Kedua manik mata philip dengan lekat "Apa ini alasan Daddy mengirimku ke Seoul?."

Philip mengangguk "Kejarlah, ambil hatinya lagi seperti dulu! Dan perlakukan Suzy layaknya aku memperlakukan ibumu." Philip menepuk bahu Alan, hal yang sudah lama sekali tidak pernah ia lakukan.

Alan mengangguk "Pasti Dad, aku akan membawanya pulang." Ucapnya, lalu meninggalkan Philip seorang diri.

Ya, Philip akhirnya memberitahukan dimana Suzy. Pria paruh baya itu ingin menguji sejauh mana batas kesabaran Puteranya. Philip juga ingin tahu apakah puteranya itu sudah benar - benar sadar dan mampu menjaga kesetiaannya terhadap Suzy.

Dan Alan lulus. Selama dalam pengawasan Philip, Alan tak pernah lagi menjalin hubungan dengan wanita lain. Sebagai seorang ayah, Philip ingin Puteranya itu benar - benar menyesali semua perbuatan yang sudah puteranya lakukan dimasa lalu pada Suzy. Biar bagaimanapun, Philip sudah menganggap Suzy seperti puteri kandungnya sendiri.

🕊🕊🕊KNOCK YOUR HEART🕊🕊🕊

Nah, loh! Kira - kira rencana alan berhasil gak bawa Suzy pulang? Ayo kalian team siapa?

Alan?

Sehun?

Sehun?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Knock Your HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang