Suzy baru saja bersiap tidur. Tetapi niatnya tak terlaksana kala mendengar bel apartemennya terus berbunyi. Tak tahan dan takut diamuk tetangga, Suzy terpaksa bangkit dan membukanya. matanya menyipit, menatap tak suka pada sosok yang berdiri di hadapannya.
"Salah unit, pak!." Ucap Suzy jutek pada Sehun.
"Hai." sapa Sehun sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal "Sibuk?." Lanjutnya. Suzy mendengus kesal mendengarnya.
"Mau ngasih kerjaan, pak?." Tanya Suzy asal.
Sehun tersenyum simpul. "Nggak, sudah mau tidur ya?." Tanyanya sambil memperhatikan penampilan Suzy.
Suzy memakai piyama berwarna biru tua lengan panjang dan celana panjang. Sedangkan Sehun memakai ripped jeans hitam, juga kaos polos berwarna putih dengan denim jacket, serta sneakers berwarna hitam.
"Kenapa?."
"Temenin saya makan yuk."
Suzy mendengus kasar "Maaf pak, Saya ingin istirahat. Jadi tolong, jangan ganggu istirahat saya."
Blam!
Suzy berjalan mundur dan membanting pintu apartemennya. Tak peduli jika engsel nya copot sekalian. Berhadapan dengan Sehun benar - benar membuatnya gila. Sementara, Sehun mendesah pelan melihat reaksi Suzy, wanita ini sangat berbeda dari wanita lain yang pria itu kenal. Suzy bagaikan memasang tameng untuk orang - orang yang ingin mendekat padanya.
*******Minggu pagi yang indah bagi Suzy adalah waktu untuknya memanjakan diri. Setelah seminggu ini disibukan dengan pekerjaan, kini waktunya menikmati hari liburnya tanpa gangguan siapapun termasuk kedua sahabatnya. Suzy memutuskan pergi ke toko buku untuk membeli beberapa buku yang telah lama ia inginkan. Sesampainya di toko buku, Matanya menelusuri setiap buku yang ada di rak.
"Apa kamu mengikutiku?."
Suzy hampir melonjak saat sebuah suara berat mengagetkannya dari belakang tubuhnya. lalu mengelus dadanya melihat Sehun sudah berdiri disampingnya.
"Tidak!." Jawab Suzy ketus. Memangnya ia kurang kerjaan sampai harus mengekori monster setengah iblis seperti Oh Sehun.
"Good, Karena saya yang mengikutimu." Sehun sudah tahu bahwa berbicara dengan wanita ini tidak akan mudah.
"Gila," Umpat Suzy Pelan. Jujur Saja, Ia ingin mengumpat dengan keras sebenarnya. Tapi mengingat pria di sampingnya ini adalah bos nya, ia jadi berpikir dua kali.
"Aku dengar loh." kekeh Sehun.
Sambil memutar bola mata, Suzy pergi meninggalkan Sehun.
"Kamu cari buku apa?." Tanya Sehun yang masih setia membuntuti Suzy dari belakang, seperti anak ayam yang mengikuti induknya.
Suzy mendengus kesal, lantas menghentikan langkahnya dan berbalik, Ia tidak mungkin mengajak bossnya itu ribut ditempat umum,kan?.
"Pak..." Ucapan Suzy terpotong oleh Sehun.
"Berhenti memanggilku Pak, sudah kuingatkan berapa kali, eh? Apa saya terlihat seumuran Daddy?." Sehun merasa telinganya panas setiap kali Suzy memanggilnya pak. Dia ingin mendengar panggilan mesra dari Suzy.
Suzy menaikan satu alisnya "Jadi Saya harus memanggil apa? Boss? Sir? Tuan muda? ."
Sehun berdecak kesal "Dengar baik-baik....berhentilah memanggilku dengan sebutan Boss, Sir, atau Tuan muda."
"Lalu? Saya harus memanggil apa?."
"Sayang, Suamiku atau Daddy untuk anak - anak kita nanti." Ucap Sehun yang kemudian terkekeh mendengar kalimatnya sendiri. Sementara Suzy melongo dan menatap Sehun aneh. Sama sekali tidak tertawa ataupun tersenyum.
Setelah beberapa saat Sehun baru tersadar dirinya tertawa sendiri. Pria itu menggaruk tengkuknya "Sudah dapat buku yang kamu cari?."
Ya elah, bagaimana Suzy bisa fokus mencari buku jika pria dihadapannya ini terus berbicara.
"Buku yang saya cari tidak ada. Saya Duluan, Pak." Suzy melongos dan berjalan menjauh. Semangatnya membeli buku sudah menghilang. Namun, langkahnya terhenti saat Sehun menahan tangannya.
"Temani aku makan siang."
Tiba - Tiba Nada notifikasi pesan masuk, dan Suzy menggunakan kesempatan itu untuk meletakan ponsel ditelinganya, pura - pura mengangkat panggilan. Untung saja Suzy menggunakan nada yang panjang untuk SMS. Baru kali ini ia merasa bahagia mendapat SMS dari operator seluler.
"Iya, Krystal." Suzy berusaha terdengar riang. "Kita jadi ketemu buat makan siang, kan? Oke, Aku..." Dan Saat itulah nada dering ponsel Suzy berbunyi. Dan panggilan yang sebenarnya masuk. Ingin rasanya Suzy menenggelamkan diri ke dalam lautan saking malunya sekarang.
____________Knock Your Heart_________
KAMU SEDANG MEMBACA
Knock Your Heart
RomanceSuzy sangat mencintai Alan Lee, begitupula sebaliknya. Namun, cinta saja tak cukup untuk menjalin sebuah hubungan yang kuat. Pria yang ia cintai pergi meninggalkannya dengan alasan yang tidak jelas. Mau tidak mau, suka tidak suka, Suzy harus meneri...