Tiga tahun kemudian, Seoul, Korea Selatan.
"Bangunlah, pemalas."
Suzy memicingkan mata saat seorang wanita menyibak tirai di kamarnya. Sinar matahari menembus jendela, Suzy dengan santai menarik selimut nya dan kembali tertidur. Wanita itu berdecak kesal dan mengambil segayung air lalu mengguyur wajah Suzy tanpa rasa kasihan sedikitpun.
"Yak! Krystal!." Orang yang dipanggil pun hanya tersenyum tanpa dosa.
Krystal adalah gadis yatim piatu. mereka berdua pertama kali bertemu di panti asuhan. Kala itu, Suzy yang memang menetap di New York setelah sang ayah meninggal dunia tengah menemani Ye Jin mengunjungi panti asuhan yang didirikan oleh keluarga Lee. Ya, Krystal tumbuh besar di panti asuhan. Nasibnya dan Krystal yang tak jauh berbeda membuat mereka menjadi sepasang sahabat sejak 8 tahun lalu.
"Tentu Saja, Aku sahabat terbaikmu! Bangun, Mandi!!." Seru Krystal.
"Sahabat yang baik itu bangunin dengan cara yang lembut bukan di guyur pake air dingin." Gerutu Suzy kesal karena Krystal mengguyurnya dengan air yang sangat dingin.
"Ayolah, cepat bangun! kita akan terlambat jika kau tidak siap - siap." Gumam Krystal.
"Aku masih ngantuk, Krystal. Lagian sekarang hari Sabtu hari libur."
Krystal mendengus dan berjalan mendekati Suzy lalu menggebuk kepala sahabatnya menggunakan gayung yang ia gunakan untuk mengguyur Suzy tadi.
"Awwww." pekik Suzy sambil mengusap kepalanya."Hari bebas untukmu tapi untuk ku tidak! Ayo bangun sebelum aku mengguyurmu dengan air panas."
Suzy memutar bola matanya malas "Ayolah, ini hari sabtu, minimal jam sebelas lah baru bangun." Ucapnya sambil menguap tanpa menutup mulut.
Krystal menutup hidungnya. "Bau jigong , tau! Aku beri waktu 20 menit untuk bersiap, Aku tunggu di mobil." Perintahnya.
Suzy cemberut merasa tersinggung. Tapi tetap saja tak ada gunanya membantah perintah Krystal. Dengan tergesa - gesa, Suzy mandi dan mengambil asal pakaiannya.
******
Suzy memutar knop pintu. Entah kenapa, ia merasa ada sesuatu yang buruk akan terjadi beberapa detik lagi. Ketika kakinya baru saja menginjak lorong apartement, Mata Suzy bertemu netra seseorang yang beberapa hari ini ia temui dikantor.
Dan benar saja! Suzy merasa langit runtuh menimpanya seketika. Matanya membulat sempurna kala melihat senyuman iblis yang menghiasi lima hari dalam seminggu terpampang nyata dimatanya.
"Pak...Pak.. Se..Hun.. Kenapa ada disini?." Suzy tergagap.
"Seharusnya saya yang bertanya, ngapain kamu di sini? jangan bilang kamu kemari ingin mengajak saya malam mingguan?."
Suzy melongo. Sakit Jiwa! Lagian siapa, juga yang mau malam mingguan sama monster setengah iblis sepertinya. Baru satu minggu bekerja dengan Sehun, Ia dibuat kelimpungan dengan begitu banyaknya pekerjaan yang dilimpahkan padanya. Bossnya itu benar - benar memaksa, King control, dan seenaknya sendiri.
"Kenapa kamu ngeliatin saya begitu? Naksir? Saya tahu kalau saya tampan.?"
Heol! Selain sakit jiwa, ternyata boss nya juga mengidap narsistik akut! Rasanya Suzy ingin muntah mendengar pengakuan bossnya yang terlalu percaya diri. Sekalipun tampan, percuma saja, jika sifatnya menyebalkan seperti itu, siapa yang mau?
"Maaf pak, tapi saya tinggal disini."
"Wah, Benarkah? Saya baru pindah ke apartement ini hari ini. Enggak nyangka kalau akan bertetangga denganmu. Ternyata Seoul sempit ya."
Oke... Mungkin Suzy keliru. Mungkin telinganya tidak berfungsi dengan baik setelah rentetan lembur yang menerjang stamina, melemahkan otak, dan indra - indra lainnya termasuk pendengaran. Atau... Mungkin ia mendadak delusional?
"Gimana, pak? Maksudnya bapak tinggal disini? di apartement ini?." Tanya Suzy sesopan mungkin.
Sehun mengangguk "Kenapa? Aku tahu kamu pasti senang bertetangga denganku kan." kekehnya.
Wait...What? Senang katanya? Come on, Suzy benar - benar akan jadi orang paling malang abad ini kalau sampai bertetangga dengan monster setengah iblis seperti Sehun. Tak cukupkah ia melihat wajah Sehun selama hari kerja? Ya Tuhan, selamatkan hamba dari setan yang terkutuk, Suzy berdoa dalam hati.
"Bapak yakin ingin tinggal disini? Ma..maksudku Apartement ini terlalu sederhana untuk bapak."
Sehun berdecak kesal "Kenapa? Kamu keberatan saya tinggal disini? Kamu gak suka?." tanyanya.
"Kenapa apartement ini? Saya rasa bapak mampu membeli apartement...."
Belum sempat Suzy melanjutkan perkataannya, Sehun memotong begitu saja "Saya tidak perduli kamu suka atau tidak. kalau kamu keberatan, kamu saja yang pindah." ucap Sehun dingin sambil melangkah pergi meninggalkan Suzy.
Suzy menatap kepergian Sehun dengan raut wajah tak percaya. Ia menghentakkan kakinya sambil berteriak mengabsen nama- nama binatang dan bersumpah serapah akan mengutuk Sehun.
____________Knock Your Heart_________
KrystalSahabat Suzy, Owner vousmevoyez Cafe.
__________KNOCK YOUR HEART________
KAMU SEDANG MEMBACA
Knock Your Heart
RomanceSuzy sangat mencintai Alan Lee, begitupula sebaliknya. Namun, cinta saja tak cukup untuk menjalin sebuah hubungan yang kuat. Pria yang ia cintai pergi meninggalkannya dengan alasan yang tidak jelas. Mau tidak mau, suka tidak suka, Suzy harus meneri...