Chaewon jalan menjauh dari teman-temannya untuk menerima telepon, setelah di rasa sudah lumayan jauh dari keramain segera mendudukan dirinya di dekat sebuah bangku kayu yang terletak di sana.
"Kenapa ju?" Tanya chaewon langsung.
"Eonnie dimana?"
"Arena! Kenapa bertanya? Dan apa pertemuan keluarga sudah selesai?"
"Aku hanya ingin menyusul kalian, benar sudah selesai keadaan benar-benar mencengram"
"Hahaa benarkah? Tapi kelihatannya seru dari pada kau harus berdiam diri"
"Yah eonnie! Eonnie bilang seru coba saja eonnie yang berada disana ku pastikan eonnie akan langsung pergi dari sana karena drama yang memuakan"
"Baiklah! Kau bilang tadi mau kesini?"
"Yah, tunggu aku sebentar lagi berangkat"
"Tidak perlu minju ah, paman akan marah pada ku kalau dia tau kau ke arena"
"Eonnie tenang saja, appa mengizikan ku untuk menghabiskan malam ini dengan sesuka ku"
"Tetap saja aku tidak mengizinkannya, terlalu bahaya kalau kau kesini sendiri apalagi sudah malam"
"Aku tidak sendiri, sudah dulu ya eon bye bye"
Chaewon beranjak dari duduknya saat panggilan telpon di akhiri, dia berjalan kembali ke arena.
Seperti yang sudah di putuskan itu lah kenapa mereka berakhir di tempat balapan ini, mereka sedang mencari orang yang mengancam mereka.
Chaewon berjalan perlahan sambil menghembuskan nafasnya lelah, saat sudah sampai chaewon langsung mengambil tempat di antara Yena dan Eunbi.
"Dari mana aja?" Tanya Yena.
"Terima telepon" jawab chaewon singkat lalu kembali memfokuskan matanya ke arena.
"Sudah tau siapa?" Tanya chaewon sambil mengambil minumnya yang di sedikan panitia balap.
Bahkan mereka tidak terlihat mencurigakan selama penyamaran berlangsung, namun lebih terlihat seperti senior di arena balap yang di hormati.
"Belum! Seperti nya sebentar lagi" ujar Chaeyeon.
"Kalian nyariin kita?" Tanya seseroang.
Lantas keempatnya menoleh ke belakang yang mendapatkan beberapa wanita yang berjalan menghampiri mereka.
"Siapa?" Tanya eunbi.
"Kalian gak tau kami?" Tanya salah satu dari orang tersebut.
"Gak usah basa basi" celetuk chaewon.
"Kami yang telepon kalian." Mereka berempat saling tatap lalu kembali fokus ke wanita asing di depannya.
"Jadi mau kalian apa?" Ucap eunbi to the point.
"Mudah! Hanya balapan"
"Seperti yang sebelumnya di sampaikan ini bukan jadwal kami untuk balapan" sahut chaeyeon.
"Cih, bilang aja takut"
"Jika lo pada mau ngangapnya gitu ya sudah" kata Yena santai.
"Tapi kalian harus balapan sama kami kalau tidak mau salah satu teman kalian celaka"
"Kau mengancam? Kami berempat tidak takut dengan ancaman mu" kata eunbi sarkas.
"Bukan kalian tapi teman kalian"