Kelima gadis itu sekarang sudah berdiri di depan sebuah rumah sakit. Chaewon yang tau kegugupan minju segera mengengam tangan sepupunya itu. Mereka berlima jalan sebuah kamar yang terletak di lantai 3 yang baru saja mereka tanyakan pada resepsionis.
"Aku takut" gumam minju, chaewon dengar apa yang minju katakan barusan tapi tidak ada yang bisa dia lakukan.
"Tenangkan dirimu! Jika kau masih gugup sebaiknya kita pulang aku takut paman akan mencari kita jika pergi terlalu lama" terang chaewon, minju mengeleng mereka sudah sampai sejauh ini sampai harus membohongi appanya tidak mungkin pulang begitu saja.
Minju menarik nafas dan menghembuskannya lalu mengangguk mantap "ayok kita masuk" ajak minju pada yang lainnya.
Keempat gadis itu mengikuti minju yang berjalan di depan memasuki ruangan bercat putih itu, terlihat seorang pria yang terbaring di ranjangnya dan juga beberapa temannya yang langsung berdiri menyambut kedatangan gadis - gadis tersebut.
"Tidak perlu bangun" ucap minju sambil mendorong jaemin agar tetap berbaring saja.
"Tida—" "kubilang tidak perlu bangun" ucap minju yang mulai kesal, bagimana pun jaemin seperti ini karena dirinya.
Jaemin akhirnya hanay menuruti permintaan gadis di hadapannya, rauk wajah jaemin tidak bisa berbohong sedari tadi melihat gadis itu senyumnya tidak pernah hilang.
"Bagaimana keadaan mu?" Tanya minju dengan nada datar padahal dia sudah khawatir sedari semalam.
"Aku baik-baik saja" jawab jaemin , dia tidak ingin gadis bermarga kim ini merasa bersalah. Karena itu bukan sepenuhnya salah minju itu juga karena jaemin yang tidak ingin mendengarkan gadis tersebut.
Minju melihat semua beberapa lebam di wajah tampan jaemin jadi makin merasa bersalah dia kalau sampai semua gebetan jaemin menghindarinya. "Apakah sakit?" Tanya minju hati-hati sambil tangannya bergerak menyentuh sudut bibir jaemin dan menekannya membuat sang empu kesakitarn.
"Aww! Jangan di tekan" ringis jaemin, minju gelagapan segera menjauhkan tangannya dan meminta maaf sedangkan yang lainnya hanya memperhatikan tidak ada berniat bergabung.
"Kalian datang kenapa tidak bareng kami tadi?" Tanya chan sambil menatap gadis itu satu persatu.
"Tadi ada urusan kami disini hanya menemani minju" jawab eunbi sambil melirik ke arah minju yang kembali memeriksa bekas luka jaemin.
"Oh, kalau begitu nanti pulang kami akan mengantar" ucap felix
"Tidak perlu atau kau akan berakhir berbaring seperti jaemin" jawab chaewon sambil melirik felix yang seketika nyalinya ciut membayangkannya saja membuat dirinya merinding.
"Yena" panggil changbin, yena mengalihkan tatapannya dari ponsel ke arah changbin.
"Ada apa?" Tanyanya.
"Apa nanti malam kau sibuk?" ucap changbin, yena hanya menjawab dengan anggukan seketika raut wajah changbin cemberut.
"Padahal aku ingin mentraktir mu malam ini"lanjutnya, yena kembali menatap lawan bicaranya "Jika kau ingin menyogok gue gak akan terpengaruh karena nanti malam bakalan ada urusan jadi simpan aja traktiranya untuk lain kali"jawab yena di sertai dengan senyum manis banget.
"Hmmmm, masih ada orang disini" ucap hyunjin, sedari tadi yang lainnya memperhatikan dua sejoli ini.
"Pergi aja sama dia gpp kok yena aku bisa sendiri" celetuk chaeyeon, dia malas melihat changbin yang memasang wajah memelasnya untuk membuat yena menyetujuinya.
"No! Gue bakalan tetap datang" tegas yena
Kelima lelaki di ruangan itu bingung dengan apa yang chaeyeon dan yena bicarakan sedangkan para gadis sudah tau.