[13] The Questions Without Answers

153 37 6
                                    


Berulang kali selama perjalanan menuju rumah, Sunghoon menahan senyumannya. wajah Hana saat sedang bete dan ketika mata gadis itu membulat waktu sadar kalau ia meninggalkan tasnya di tempat latihan memenuhi bayang – bayangnya. Seperti sebuah memori film tua yang gak mengerti caranya berhenti untuk mengulang sisa – sisa momen bahagia di dalamnya. Sunghoon adalah si gulungan memori film tua yang baru saja menyambut kenangan menyenangkan. Dan tentu, baru kali ini Sunghoon bisa melangkah dengan ringan memasuki area rumah bertingkat empat dengan cat putih di depannya itu.

Pintu kayu setinggi dua setengah meter yang menjadi pintu rumah utama keluarga Sunghoon terbuka, menampilkan keadaan ruang tamu yang sepi dengan lampu menyala. Dengan rumah sebesar ini, Sunghoon memang hanya tinggal bersama Mama, Papa, dan dua adiknya. ART mereka hanya datang setiap dua hari sekali untuk membersihkan rumah, sementara pekerjaan rumah tangga lain seperti memasak dan mencuci semuanya dikerjakan oleh sang Mama yang memang menolak untuk dibantu seorang ART.

Setelah memastikan gak ada seorang pun di lantai satu, Sunghoon segera bergegas naik ke kamarnya yang terletak di lantai tiga. seingat Sunghoon, dia sudah menutup dan mematikan lampu kamarnya sebelum berangkat latihan tadi. Tapi begitu melihat pintu kamarnya terbuka dan lampunya menyala, dengan gerakan terburu – buru Sunghoon berjalan menuju kamarnya. Awalnya ia sangka ini ulah kedua adiknya yang memang pernah satu dua kali dengan iseng masuk ke dalam kamar Sunghoon tanpa seizinnya. Tapi setelah mendapat teguran ari Mamanya waktu itu, Eve dan Al sudah gak pernah lagi masuk ke kamar Sunghoon dengan sembarangan.

"Ma?" panggil Sunghoon pelan ketika melihat Mamanya yang sedang duduk di atas kasur Sunghoon memegang selembar kertas. Wanita paruh baya itu menoleh dan mendapati anak sulungnya berada di ambang pintu dengan tatapan bertanya.

"Baru pulang?" tanya Mama sembari bangkit perlahan dan Sunghoon yang berjalan mendekat. Melihat anak sulungnya mengangguk sebagai jawaban, Mama menghela napas.

"Kapan ulangan tengah semester?" tanya Mamanya tiba – tiba, jelas bukan pertanyaan yang Sunghoon harapkan karena selama ini Mamanya gak terlalu memusingkan kegiatan sekolah Sunghoon, dan juga menurutnya waktu - waktu seperti ini bukankah kurang tepat untuk menanyakan hal itu? maksudnya, Sunghoon baru saja pulang latihan dan ini sudah hampir jam 10 malam.

"kelas 12 gak ada ulangan tengah semester, Ma, tapi nanti akhir November udah UAS." Jawab Sunghoon.

"Ulangan harian?" tanya Mamanya lagi.

"Ulangan harian udah mulai dari minggu kedua sekolah," Sunghoon kini memperhatikan Mamanya yang mengambil beberapa lembar kertas dari laci di meja belajarnya.

"Ini hasil – hasilnya?" Tanya Mama seraya melirik Sunghoon sekilas sebelum kembali memusatkan atensinya pada kertas – kertas yang ia pegang. "Bahasa Indonesia 75, Geografi 50, Ekonomi 68, Sejarah Perminatan 72—ini nilainya? Nilai kamu?"

Sunghoon meneguk ludahnya, menatap balik Mamanya yang melempar pandangan serius sebelum mengangguk dan membuat Mamanya tersenyum lelah.

"Kamu di sekolah ngapain aja?" tanya Mamanya sembari kembali mendudukan dirinya di pinggir kasur Sunghoon dan menatap si anak sulung dengan tajam. Mata Mamanya nampak lelah, dan rambutnya yang biasanya selalu dikuncir rapi kini beberapa helaiannya menjuntai bebas menghiasi sisi wajah.

"Mama tanya Sunghoon, kamu di sekolah ngapain aja?" Mama mengulang pertanyaannya dengan nada yang sedikit ditekan. "kamu pikir pantes murid kelas 12 punya nilai sejelek ini?"

Dan tanda tanya besar pun muncul di kepala Sunghoon. Entah kenapa dengan random Mama muncul di kamarnya saat Sunghoon gak ada di rumah dan mempertanyakan perihal nilai – nilai akademiknya ketika ia pulang. Maksudnya, selama ini Sunghoon selalu tau Mamanya bukan tipe orangtua yang mempermasalahkan nilai – nilai jeleknya, apa lagi ketika Mama selalu mensupport penuh kegiatan Sunghoon di bidang Figure Skating.

Silver Lining | I-LANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang