Sunghoon baru keluar gedung latihannya sekitar jam sembilan malam. Dengan gym bag yang tersampir di bahu kanannya, Sunghoon berjalan menuju pinggir jalan raya sembari mengecek notifikasi ponselnya. sudut bibirnya bergerak sedikit ketika membaca pesan grup yang masuk secara bergantian, dan nama Jake serta Jay terus - terusan muncul di notifikasinya. keduanya sudah kembali akrab dan normal, Jake maupun Jay memutuskan untuk gak saling perang dingin karena Heesung—yang biasanya paling anti mabar semenjak pacaran—menyeret dua soibnya itu ke arena battleground dan berbaikan selagi merayakan Winner Winner Chicken Dinner mereka yang pertama setelah sekian lama. baguslah, Sunghoon pun gak perlu repot - repot buka suara lagi.Menghela napas, Sunghoon kemudian mematikan ponselnya dan menaruh benda persegi panjang tersebut di saku celana training hitamnya sebelum mengangkat kepala.
Bisa Sunghoon bilang hari ini berjalan dengan normal. Ia membuat kesalahan satu dua di sana sini, tapi gak separah tempo hari lalu ketika ia benar – benar gak bisa melakukan toe loop sama sekali secara tiba – tiba. Hari ini juga Sunghoon merasa... berbeda. Pemanasan sebelum latihannya tadi dimulai dengan saling melempar lirikan curi – curi bersama Bae Hana. Gadis itu sesekali melempar lirikannya dan menahan senyum ketika Sunghoon balas menatapnya dengan terang – terangan. juga beberapa obrolan kecil yang tercipta seraya memutari Ice Rink dengan santai. Bisakah Sunghoon menyebut itu sebagai alasannya lebih fokus berlatih hari ini?
Pemuda yang sedang berdiri di pinggir jalan itu menaikan kedua alisnya ketika melihat Bae Hana berdiri di seberang jalan. Gadis yang hari ini mengenakan kaus abu – abu dan celana legging hitamnya itu melambai sembari melempar Sunghoon senyuman manisnya.
"Ngapain?" tanya Sunghoon tanpa suara. Entah apa yang lucu dari pertanyaannya, Hana malah tertawa kecil sebelum mengisyaratkan Sunghoon untuk menghampirinya yang kali itu berdiri di depan minimarket. Tanpa ragu Sunghoon mengangguk sebelum menoleh ke kanan dan ke kiri, bersiap menyebrangi jalan.
Sunghoon berjalan dengan santai menghampiri Hana yang masih berdiri dengan senyum merekah di bibirnya.
"Gue sangka lo pulang?" tanya Sunghoon, membuat Hana menggeleng.
"beli cokelat," jawab Hana sembari mengacungkan bungkus cokelat yang sudah habis isinya.
"kemaren kan udah?"
"mau lagi aja," gumam Hana sembari mengerucutkan bibirnya sedikit dan memainkan bungkus cokelat di tangannya.
"Giginya nanti bolong?" tanya Sunghoon seraya menahan senyum.
"gigi gue kuat!" bela Hana yang akhirnya membuat Sunghoon mendengus geli. "Lo gak mau beli?"
"Apa?" Sunghoon balas bertanya.
"Cokelat," jawab Hana. Sunghoon terlihat berpikir sejenak tapi kemudia menggeleng, memberi alasan untuk ekspresi wajah Hana berubah sedikit. Hanya sedikit.
"Gue lebih suka es krim," ucap Sunghoon. "Mau beli?"
Dan dengan satu ajakan Sunghoon, keduanya pun memasuki mini market yang malam itu sepi pengunjung. Hanya ada si penjaga yang sedang terlihat sibuk menyortir minuman kadaluarsa di dalam kulkas ditemani suara H.E.R ft. Daniel Caesar yang terdengar dari speaker bervolume sedang.
"eh, es krimnya banyak yang baru!" seru Hana yang tiba – tiba terlihat jadi dua kali lebih excited. Sunghoon meliriknya sekilas dan tersenyum simpul, memperhatikan gadis itu yang menggeser penutup kaca kulkas es krim sembari menyelipkann rambut yang jatuh di sisi kanan wajahnya ke belakang telinga.
"rasa ini enak, deh. Lo pernah coba, nggak?" tanya Hana sembari menunjuk sebuah es krim berbentuk Cone dengan bungkus cokelat.
"masa?" gumam Sunghoon sembari mengambil es krim tersebut dan memandangnya sebentar sebelum memutuskan untuk menerima pilihan Hana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Silver Lining | I-LAND
Fanfiction18, the age where you feel like everything is a blur and you need to ask yourself, "What exactly do i want in life?" 𝐬𝐢𝐥𝐯𝐞𝐫 𝐥𝐢𝐧𝐢𝐧𝐠 by: multierrything