11.

158 19 10
                                    

Wilona P.O.V 

Wilo tidak pernah memiliki permintaan yang muluk-muluk. Permintaannya sejak kecil selalu sama.

Ia hanya ingin memiliki seseorang yang tulus peduli padanya. Berharap untuk merasakan apa itu kehangatan. Merasakan bagaimana rasanya berada dalam suatu hubungan timbal-balik yang tulus dimana ia tidak disinonimkan dengan angka atau kekayaan. Di mana Wilo adalah Wilo dan tidak lebih mau pun kurang.

Dan jawaban dari harapannya, akhirnya datang setelah 26 tahun menanti dalam wujud seorang Arjuna Daliono Warih.

Seorang pria seusianya, yang lucunya, ia temukan karena sebuah insiden kecil di restoran langganannya. Seorang pria baik hati yang sedikit canggung namun selalu melihatnya sebagai seorang Alunika Wilona Rae dan tidak lebih. Wilo senang berteman dengannya.

Bahkan, ketika ia kemudian menyadari perasaannya telah tumbuh menjadi sesuatu yang lain dan tempat yang sebenarnya ia inginkan telah lama dihuni orang lain.

Sama sekali tidak membutuhkan waktu yang lama untuk mengetahuinya, karena membaca seseorang yang selalu membawa dan mempertunjukkan hatinya di atas kedua telapak tangannya seperti Arjuna, adalah hal yang sangat mudah.

Arjuna selalu menyuarakannya dengan lantang bahwa ada seorang wanita yang sangat ia kagumi, sangat ia inginkan. Seorang wanita yang jelas bukan dirinya dan pada waktu tertentu, saat iri-irinya ia dengan wanita tersebut, Wilo tetap mampu menahan diri – tahu diri.

Dengan hatinya yang sudah ditempati orang lain, masih bersedia membagi perhatiannya sedikit untuk Wilo saja sudah merupakan sebuah kemurahan hati yang sangat besar dari seorang Arjuna.

Ia tidak mau serakah dan malah berujung menyebabkan dirinya kehilangan, karena sedikit, baginya, lebih baik daripada tidak sama sekali. Juna memandangnya sebagai Wilo dan bukan ladang emas saja sudah cukup baginya.

Dan wanita itu yang sudah mengisi hati Juna? Wilo sudah bertemu dengannya. Valerine, namanya – perempuan yang sepertinya tidak menyukainya. Perempuan yang histeris di pertemuan kedua mereka saat Juna membawanya berteduh ke rumahnya.

Wilo belum mengenalnya, tetapi Valerine dari kaca mata Arjuna; ia sudah menghafalnya bak materi dalam buku biologi anak SMA.

"Vale itu rapuh."

"Aku percaya kok Vale hanya sedang tersesat sebentar. Dia itu perempuan yang berprinsip."

"Jajan itu Vale sering beli. Katanya enak kok."

"Kalo Vale bilang enak pasti beneran enak. Anaknya agak pemilih soalnya hahahahahaha"

"Padahal Vale itu wanita yang sangat kuat."

Dan masih banyak lagi. Valerine, Valerine, Valerine, dan Valerine lagi yang membuat Wilo sangat penasaran dengan wanita tersebut.

Tetapi, Valerine yang akhirnya ia temui secara benar justru adalah sesosok Valerine yang sangat berbeda dengan sosok Valerine dalam cerita-cerita Arjuna. Valerine yang ia temui sangat;

... Terdistraksi? Rapuh? ... hancur?

Intinya, ia...berbeda?


Ia lebih mirip dengan kucing kecil yang sedang ketakutan


.

.


"Wilo? Kamu masih di sana?" suara berat Arjuna menerabas rentetan pikiran Wilo. Saat ini, mereka sedang berkomunikasi melalui sambungan telepon. Juna memiliki sebuah pekerjaan yang mengharuskannya bergadang dan demikian juga Wilo.

Home (JunHao GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang