Chapter 10 - Sahabat Mercon

3.4K 389 30
                                    

Jangan Lupa Jejaknya..
Bintang-Bintang🌟🌟+Comment Nya Juga Yaa!!
Happy Reading

Sweet and SHIT!!
©2020
Chapter 10

*~*~*~*~*~*~*~*

Dengan rasa ragu Vanylla menekan sebuah kotak persegi berwarna merah dengan tulisan ‘DELETE’ di handphonenya. Kemudian bernafas lega saat aplikasi yang sudah terpasang selama bertahun-tahun di handphonenya itu akhirnya terhapus. Seharusnya sejak lama Vanylla melakukan hal itu, karna pada dasarnya apapun yang ia lakukan tak akan mampu membuat Angga berbalik hanya untuk menatap pada mata coklat Vanylla.

Sebuah nampan dengan berbagai makanan dan minuman singgah dimeja yang tengah Vanylla duduki. Ia mengangkat wajahnya memandang wajah Amanda sebelum akhirnya sahabatnya itu mendudukkan dirinya di kursi tepat dihadapan Vanylla. Vanylla membetulkan posisi duduknya sebelum meraih segelas matcha tea dingin dan mulai meminumnya.

“Kamu kayak mayat hidup.” komentar Amanda menatap penampilan Vanylla sekilas.

Vanylla terdiam sejenak dan menjauhkan sedotan dari bibirnya, “Aku lagi putus cinta, Amanda.”

Amanda mendelik tak suka, “Kamu kayak gini Cuma karna si Angga?”

Sebuah anggukan Vanylla berikan sebagai jawaban, “Aku…,”

“Bucin boleh! Bego jangan.” kata Amanda sarkas memotong kalimat yang barusaja hendak Vanylla ucapkan, “Cowok yang bikin kamu sedih itu lagi honeymoon sama bininya!” kalimat itu terdengar sangat lancar keluar dari bibir tipisnya.

“Kamu gak pernah jatuh cinta, sih.” sahut Vanylla sembari mengaduk-aduk gelas matcha tea itu. Entah kenapa rasa manis dari minuman itu tiba-tiba menghilang.

Dengan satu gerakan Amanda melemparkan sepotong kentang goreng kearah Vanylla, “Liat siapa yang ngomong. Jomblo karatan!” kata Amanda sinis.

Sejak dulu Amanda memang selalu begitu, ia akan mengatakan apa yang ada didalam otaknya begitu saja. Tanpa memikirkan rasa sakit hati seseorang yang mungkin terluka akibat perbuatannya. Pengalaman bertahun-tahun bersahabat dengan Amanda sudah cukup membuat Vanylla bertahan dari setiap kalimat tajam yang Amanda ucapkan. Jika dibandingkan dengan Azka, mungkin kalimat ejekan kakaknya itu lebih berdampak buruk bagi kesehatan hati Vanylla yang lemah.

“Lupain Angga!” Amanda kembali buka suara, “Bentar lagi si bella itu bakal bunting. Sedangkan kamu apa, dapat first kiss aja belum pernah.” sambil melontarkan kalimat sarkasnya, tangan Amanda juga bergerak meraih gelasnya yang berisi sari buah berwarna merah. Setelah berbicara panjang-lebar seperti itu, tentu saja ia membutuhkan air untuk membasahi mulutnya.

“Gak bisa.” Vanylla berucap lirih.

“Stop.., suka sama laki orang, Vanylla!” Amanda menjeda ucapannya, “Mendingan kamu fokus sama Dokter Reyhan. Dia itu masih single lho,” kata Amanda dengan sedikit bumbu didalam kata per kata yang ia ucapkan.

Vanylla menggeleng kuat, bayangan tubuh tinggi tegap Reyhan dengan bahu lebar dan wajah tampannya sudah cukup membuat jantung Vanylla berdebar tak karuan.

“Aku gak mau jadi bucin lagi.” lirih Vanylla. Menyerah sebelum berperang, lagipula Reyhan sepertinya sama sekali tidak tertarik pada dirinya.

Amanda mengepalkan tangannya, “Coba aja dulu.”

Tiga kata itu terdengar familiar ditelinga Vanylla, ditambah dengan suara Amanda yang terdengar bersemangat. Vanylla sangat yakin pernah mendengar kata ini sebelumnya dan dari orang yang sama. Ya, dulu Amanda pernah mengatakan hal itu didepan Vanylla saat mereka masih SMA. Memberi semangat padanya untuk mengejar-ngejar Angga yang sampai detik ini berakhir dengan kegagalan.

Sweet and SHIT!!  (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang