Chapter 34 - Bimbingan Khusus

2.7K 295 57
                                    

Tinggalin Jejaknya yaa🤗
Jangan Lupa Jejaknya...
Bintang-Bintang🌟🌟+Comment Nya Juga Yaa!!
Happy Reading

Sweet and SHIT!!
©2020
Chapter 34

*~*~*~*~*~*~*~*

“Aku mau balikin perlengkapan malam pertama yang kamu kasi!” tandas Vanylla dengan suara berbisik.

Kini ia tengah berada di dewan guru, duduk dibalik meja nya seorang diri dengan telpon yang menelpon di depan telinga. Beberapa meja didepan Vanylla ada sosok Bu Haya, guru bertubuh tambun itu tengah menyuap nasi kedalam mulutnya. Juga ada beberapa guru lainnya yang melakukan hal serupa, baik guru wanita maupun guru pria. Mereka makan mengelilingi meja sembari menunggu bel tanda jam pelajaran berakhir. Guru yang memiliki jam kosong di les terakhir memang dapat sedikit bersantai. Menghabiskan waktu dengan mengobrol, menggosip, dan melakukan hal lainnya merupakan hal yang lumrah terjadi.

“Kenapa?" Amanda bertanya tak terima, sayup-sayup Vanylla dapat mendengar suara televisi yang menyala. Wanita yang tengah hamil muda itu pasti tengah duduk berselonjor sambil menonton tayangan televisi dengan santainya.

“Bu Van-van!” Bu Haya berseru dari balik mejanya, “Ayo sini makan bareng!” ajaknya untuk kesekian kalinya sambil mengayunkan sendoknya kearah Vanylla.

Senyum kikuk bersamaan dengan kepala yang menggeleng pelan Vanylla berikan sebagai jawaban, “Aku udah makan, Bu.” balas Vanylla yang langsung di angguki oleh Bu Haya.

Vanylla semakin merapatkan handphone nya disisi telinga, Amanda benar-benar harus dikasi pelajaran. Sahabatnya itu telah berhasil membuat Vanylla kehilangan nafsu makan.  Vanylla lebih tenggelam dalam rasa malu yang luar biasa setelah melihat isi dari box yang dikirimkan oleh Amanda yang katanya berisi perlengkapan malam pertama.

Namun yang Vanylla lihat pertama kali adalah kumpulan baju tidur super sexy dan tipis, beberapa potong pakaian dalam dengan berbagai model serta sekotak alat kontrasepsi pria juga ada di dalam box itu. Lebih memalukannya lagi, Reyhan merupakan orang pertama yang membuka box tersebut. Bagaimana mungkin Vanylla tidak merasa malu akan hal itu.

“Vanny! Kenapa mau di balikin?” suara Amanda kembali terdengar.

Vanylla menepuk pipinya yang pastinya sudah memerah akibat membayangkan adegan memalukan bersama Reyhan kemarin malam dengan gerakan perlahan, “Aku gak butuh barang-barang kayak gitu, Manda.” ujar Vanylla kemudian, mencoba agar nada suaranya terdengar tegas.

Amanda terdiam selama beberapa saat, “Tentu aja kamu butuh! Itu penting banget buat..,”

“Gak mau!” potong Vanylla secepat mungkin, “Aku udah terlanjur malu.” Vanylla mengerang frustasi.

“Malu kenapa? Kamu aneh.”

“Dokter cabul udah liat isi box nya.” kata Vanylla dengan tetap memperhatikan intonasi suaranya agar tak terdengar terlalu keras.

“Hah?” Amanda berseru kaget. Sungguh Vanylla dapat membayangkan bagaimana ekspresi wajah sahabatnya itu saat ini, “Terus gimana?” Amanda kembali bertanya.

Vanylla menggigit bibir bawahnya, mencoba membayangkan ekspresi wajah Reyhan yang tegang dan seperti tengah mencoba menahan sesuatu dalam dirinya. Vanylla yakin Reyhan pasti membayangkan yang bukan-bukan di otak cabulnya. Melihat isi box itu, siapa saja pasti akan berpikiran aneh.

“Dokter cabul keliatannya kayak tegang gitu,”  cetus Vanylla dengan wajah semakin merona.

Amanda terdengar kegirangan diseberang telpon, “Fix, kamu gak usah balikin perlengkapannya. Itu udah cocok banget, Vanny! Tandanya Dokter Reyhan suka sama perlengkapannya. Dia sampe tegang gitu,” Amanda berkoar-koar penuh semangat, diringi dengan suara cekikikan nya yang terdengar sangat centil.

Sweet and SHIT!!  (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang