FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!
( Jadwal UPDATE setiap Malam Kamis dan Malam Minggu)
Bataknesse Series #1
Cabul, cerewet dan menyebalkan! Begitulah sosok seorang Reyhan Kaisar Siregar dimata Vanylla Ayudia Prameswari. Cita-cita nya untuk menikah dengan...
Vanylla memandangi stelan yang terletak diatas ranjang kamarnya dengan hati berdesir pelan. Ia barusaja mengambil pakaian itu dari dalam lemari, sebuah blues berwarna hitam dan rok putih diatas lutut. Sejak pertama kali Vanylla membeli pakaian itu, ia memang tak pernah mengenakan nya sama sekali. Jadilah Vanylla memutuskan untuk memakainya untuk acara makan malam yang sudah direncanakan Rossmary.
Vanylla menghela nafas melirik kearah baju tidur berwarna abu-abu yang melekat ditubuhnya. Kemudian beralih kearah Kimmy saat kucing yang berwarna senada dengan baju tidur yang Vanylla kenakan mengeong pelan dari atas sebuah kursi yang terletak di depan televisi layar datar yang menempel di dinding kamarnya. Dengan segera Vanylla mengambil langkah ke sisi kursi tersebut. Mengambil handphone nya dan mendudukkan diri dilantai bersandar pada dinding di belakangnya.
Satu buah foto berhasil Vanylla ambil dengan kamera handphone nya, ia memandangi foto yang menampilkan siluet dirinya yang terduduk dilantai dan Kimmy yang berada diatas sofa itu lamat-lamat.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sebuah ide terpajang dikepala cantik Vanylla, untuk itu Vanylla langsung membuka aplikasi WhatsApp nya dan mencari nama 'Dokter Cabul' didalam daftar.
Dengan cepat Vanylla mengetikkan sesuatu sebagai keterangan di fotonya, "Dokter cabul, aku lagi galau." bisik Vanylla dengan jemari yang bergerak menekan keyboard handphone nya.
Secepat tarikan nafas, pesan yang Vanylla kirimkan pada Rryhan langsung dibaca oleh dokter muda tersebut. Hal ini membuat Vanylla meletakkan handphone nya keatas sofa, disamping Kimmy yang menatap hal itu dengan wajah tak berdosa. Vanylla langsung menutup kedua telinganya dengan telapak tangan, berniat untuk tidak mendengar notifikasi pesan balasan dari Reyhan. Walaupun sebenarnya Vanylla sangat menantikan hal itu.
Kimmy kembali mengeong, handphone Vanylla yang berada didekatnya bergetar disusul dengan dering suara panggilan masuk yang langsung memenuhi ruangan kamar tersebut. Vanylla langsung mengangkat telpon masuk itu dan menempelkan handphone nya di depan telinga.
"Assalamu'alaikum!" sapa Reyhan begitu sambungan telpon terhubung.
"Wa'alaikumsalam." balas Vanylla dengan jantung berdebar tak karuan, Vanylla menggigit bibirnya pelan dengan tangan yang meremas ujung bahu tidurnya pelan.
"Kamu galau kenapa?" Reyhan bertanya, disekitarnya terdengar bising dengan suara klakson mobil yang bersahutan.
Sepertinya pria itu sedang terjebak macet, pasti Reyhan baru hendak pulang kerumah nya setelah seharian bekerja. Sekarang Vanylla malah mengganggunya dengan rasa sedihnya yang sebenarnya tidak ada hubungannya sama sekali dengan Reyhan. Bagaimana bisa Vanylla tak merasa bersalah akan hal ini.