Jangan Lupa Jejaknya..
Tekan Bintang+Comment Nya Juga Yaa!!
Happy ReadingSweet and SHIT!!
©2020
Chapter 4*~*~*~*~*~*~*~*~
"Kak, ini belanjaannya!"
Seperti biasa teriakan Vanylla tiap kali ia menginjakkan kakinya didalam rumah sang kakak kembali terdengar. Langkahnya terarah keruang makan yang langsung menyatu dengan dapur. Ia meletakkan kantong belanjaan itu diatas meja makan tepat di depan Arizka yang tengah memotong buncis menjadi beberapa potongan kecil.
"Kamu kan gak bawa uangnya,Vanny. Kok masih bisa belanja? Kakak pikir kamu bakalan balik jemput uangnya dulu." Arzika menanggapi dengan mata yang masih terarah kepada potongan buncis didepannya.
Vanylla nyengir kuda sambil mengeluarkan handphone dari dalam saku jacket. Seharian ini ia sama sekali belum membuka aplikasi pencari jodoh yang ia simpan sejak zaman SMA didalam handphonenya. Kemudian memilih mendudukkan dirinya di sebuah kursi dihadapan Arizka yang sudah meninggalkan pekerjaannya dan mulai memeriksa bahan belanjaan didalam kantong plastik.
"Senyum-senyum sendiri!" tegur Azka sambil menjewer telinga Vanylla pelan.
Vanylla memberengut tak suka sambil mencoba menyembunyikan handphone nya dari pantauan mata Azka yang berdiri tepat dibelakangnya. Entah sejak kapan Azka berada di ruang makan itu, Vanylla sama sekali tak menyadari kedatangannya.
"Bukan urusan kakak." ketus Vanylla sambil mendorong bahu Azka kasar agar segera menjauh darinya.
Azka mengedikkan bahu kemudian berjalan mendekati istrinya yang masih disibukkan dengan kantong berisi bahan-bahan belanja, "Biarin Vanylla aja yang ngerjain! Ayo tidur, kamu harus istirahat."
"Sebentar lagi, Mas!"
"Jangan kecapekan!" Azka memperingati sambil mengecup kepala istrinya lembut.
Vanylla yang sejatinya adalah seorang jomblo karatan sejak zaman baheula tentu merasa amat sangat dirugikan dengan adegan sok mesra yang tengah ditampilkan oleh sepasang suami istri didepannya tersebut. Detik berikutnya Vanylla menutup mulutnya dengan kedua tangan, berpura-pura muntah.
"Syirik, dasar jomblo!" kata Azka dengan nada bercanda, ia mencubit pipi Vanylla pelan sebelum melangkah cepat menghindari tatapan kejam yang Vanylla berikan padanya.
"Sakit!" cicit Vanylla sambil mengusap pipinya pelan dengan wajah menahan tangis.
"Vanny, susu keponakan kamu mana? Kamu gak beli ya?"
Pertanyaan kakak iparnya itu membuat Vanylla mendongakkan kepalanya dengan mata berkaca-kaca. Vanylla masih terus mengusap pipinya yang memerah, sedangkan Arizka masih mengeluarkan semua barang belanjaan dan memilahnya satu persatu.
"Pembalut kamu juga gak ada! Kamu lupa beli pembalut sama susu nya, ya?" tanya Arizka sembari melemparkan tatapan bertanya kewajah Vanylla yang masih tampak menahan tangisan.
Vanylla memajukan tubuhnya kedepan meja berniat melihat langsung barang belanjaan yang berada diatas meja, "Tadi aku udah beli semua, Kak." Kata Vanylla penuh keyakinan.
"Gak ada, Vanny," Arzika meyakinkan.
Vanylla tampak berpikir sejenak, "Tadi udah aku masukin ke trolly...," kata itu meluncur begitusaja dari bibir Vanylla, mata coklatnya membulat saat otaknya memutar kejadian yang ia alami beberapa jam yang lalu di Supermarket.
'Ya Allah, jangan-jangan...,' Vanylla berteriak dalam hati sambil menggigit jari telunjuknya.
"Aku ke kamar dulu, Kak!" pamit Vanylla sembari melangkah cepat keluar dari ruang makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet and SHIT!! (END)
RomantizmFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA! ( Jadwal UPDATE setiap Malam Kamis dan Malam Minggu) Bataknesse Series #1 Cabul, cerewet dan menyebalkan! Begitulah sosok seorang Reyhan Kaisar Siregar dimata Vanylla Ayudia Prameswari. Cita-cita nya untuk menikah dengan...