'🌙──Delapan

1K 165 42
                                    

Mingi dan San berjalan beriringan, menuju sebuah lorong dengan banyak lemari-lemari khusus untuk para pelajar di kampus itu. Perjalanan keduanya terus diiringi dengan canda tawa yang saling mereka lontarkan. Namun sayang, hal itu tak berlangsung lama saat tiba-tiba datang tiga orang gadis yang menghadang jalannya.

“Ah... Jadi dia yang namanya Song Mingi?”

Yang disebut namanya pun berhenti melangkah. Bersamaan dengan San, ia menoleh dan menatap bingung pada seorang gadis— yang seingat Mingi —memiliki nama lengkap Jeong Eunri.

“Jina-ya, bukankah dia, ya? Orang yang sudah merebut Yunho darimu.” gadis dengan nama Kim Haru pun menambahkan, bertanya pada satu gadis yang berdiri di tengah mereka, Hwang Jina namanya. Mingi kenal dengannya, bahkan sangat mengenalnya.

Mingi menghela napasnya. Sudah ia duga kalau kejadian ini akan datang kapan hari, tapi ia tak menyangka jika itu adalah hari ini.

“Memalukan! Bagaimana bisa ada orang yang setega itu untuk merebut pacar dari sahabatnya sendiri?” seperti yang diperkirakan, semua orang yang mendengar penuturan Eunri pun membelak terkejut. Mereka tak menyangka jika orang sebaik dan seramah Mingi ternyata memiliki pemikiran yang licik, itulah yang mereka pikirkan.

Mingi memilih untuk tak merespon, ia hanya memberi tatapan datar pada sosok Jina yang tengah menyeringai tipis kearahnya. Mingi tak yakin kapan Jina berubah seratus delapan puluh derajat jadi seperti itu. Hwang Jina yang ia kenal bukanlah sosok licik seperti itu.

“Mingi-ya, kenapa kau diam saja?! Ayo, lawan mereka!” bisik San pada Mingi saat menyadari kalau pemuda Song itu hanya diam sedari tadi.

Mingi menghela napasnya, “Kami sudah berakhir, dan itu karena kalian yang hendak melangsungkan pernikahan. Bukan begitu?” ucapnya dengan nada tak peduli.

“Benar. Beruntung sekali aku bisa mengetahui jika kalian bermain di belakangku, sampai akhirnya kami terpaksa mempercepat tanggal pernikahan kami.” dapat Mingi sadari dengan jelas rasa bangga yang terucap dalam kalimat Jina, ia yakin kalau gadis itu sangat bangga karena bisa mendapatkan apa yang ia mau meski dengan cara kotor sekalipun.

“Untuk itu, maafkan aku.”

Tak hanya San, bahkan Jina dan kedua temannya pun membelak terkejut. Jina pikir, Mingi akan meledakkan emosinya hingga memaki-maki dirinya, tapi kenapa sebaliknya? Sedangkan San, ia tak percaya akan permintaan maaf yang dilontarkan pemuda Song itu, harusnya Jina yang meminta maaf.

“Eoh? Eum... I-iya. Aku memaafkanmu.”

Mingi tersenyum simpul, ia menggerakkan bibirnya tanpa suara, menggumamkan kata 'selamat' pada Jina. Setelahnya ia melirik San, “Ayo pergi!” dan melangkahkan kakinya, memutar arah dari tujuan awalnya. Ia ingin pulang saja dan menumpahkan segala rasa sakitnya di dalam kamarnya.

Namun siapa sangka, sepanjang perjalanannya menuju parkiran kampus, ia terus mendapat cacian dan makian dari banyak pelajar yang pasti sudah tahu berita tentang dirinya yang dituduh menjadi perebut pacar sahabatnya sendiri.























































║▌│█║▌│ █║▌│█
___________________
©titi_min005 ; 2O2O

[✔] Can you see me?; YungiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang