'🌙──Sebelas

988 151 41
                                    

Di sinilah Mingi sekarang, duduk dengan gemetar dan gugup di atas sofa di kediaman keluarga Jeong. Kepalanya menunduk, tak berani menatap sepasang suami istri yang duduk berseberangan dengannya.

“Ada apa, Mingi-ya?”

Suaranya memang lembut, namun tetap membuat Mingi tersentak dalam diamnya. Perlahan ia mengangkat kepalanya, menatap sepasang suami istri yang merupakan orang tua Jeong Yunho itu. Dapat Mingi lihat dengan jelas sorot kebingungan dari tatapan keduanya, membuat Mingi harus menelan ludahnya dengan susah payah karena gugup.

“Eum... A-ada yang ingin Mingi sampaikan. T-tapi...” ucapannya terjeda, lidahnya seakan tak kuasa untuk mengucapkan rentetan kalimat yang sudah ia susun sedemikian rupa di otaknya sebelum memilih untuk setuju dengan permintaan Hyunjin dan datang ke rumah mewah itu.

“Tapi kenapa?” tanya wanita paruh baya yang merangkap sebagai Ibu Yunho.

“...Tapi Mingi tidak yakin kalau kalian akan percaya dengan apa yang Mingi katakan.” kepalanya kembali menunduk, tangannya sedikit meremat sebuah map yang sedari tadi ia genggam.

Terdengar helaan napas dari Ibu Jeong, “Mingi-ya...” panggilan dengan nada lembut itu membuat Mingi mau tak mau mengangkat kepalanya, menatap sang wanita paruh baya yang tersenyum manis kepadanya. Mingi sempat terpaku beberapa saat, meski sudah berumur, namun Ibu Jeong masih terlihat cantik.

“...Apa kau ingat apa yang pernah Ibu katakan padamu?”

Perlahan namun pasti, Mingi menganggukkan kepalanya. “Iya, Mingi masih ingat.”

“Ibu percaya semua yang kau katakan, jadi katakan saja pada kami. Kau tidak mungkin berbohong pada kami, bukan?”

Lagi, Mingi menganggukkan kepalanya, membenarkan pertanyaan Ibu Jeong.

Jeong Yunho, yang sedari tadi menyimak apa yang berlangsung di depan matanya itu masih betah membungkam mulutnya. Tapi otaknya kembali berpikir, kadang ia merasa iri pada Mingi yang mendapatkan kepercayaan penuh dari keluarganya. Tapi di sisi lain, ia juga senang akan hal itu. Jadi kemungkinan untuk lepas dari ikatan Jina jauh lebih besar.

Mingi menghela napasnya, lalu menyodorkan sebuah map yang sedari tadi dipegangnya itu pada Ayah Jeong.

“Apa ini?” tanya sang pria paruh baya yang merangkap sebagai Ayah Yunho.

“Bukti dari tindakan keluarga Hwang yang berhubungan dengan perusahaan Ayah.”





















































║▌│█║▌│ █║▌│█
___________________
©titi_min005 ; 2O2O

[✔] Can you see me?; YungiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang