38 - No Name

134 7 1
                                    

BAB 38 NO NAME

          "Lo berantem sama Gerhana? Gue liat di kantin dia pegangan tangan sama Pingkan. Perasaan gue udah semingguan lo nggak mojok sama Gerhana, bener nggak?" tanya Neoma. Bulan sibuk dengan permen lollipop yang maju mundur ke dalam mulutnya.

        "Lo nggak cemburu? Malah ada yang lihat mereka berdua cipika-cipiki, Lan." Neoma mengompori membuat Bulan langsung menoleh, tapi tetap diam saja.

           "Mendingan lo samperin deh Gerhana. Nggak sayang tah cowok seganteng itu lo lepas? Ntar nyesel baru tahu." Neoma masih berceloteh walaupun tidak ada jawaban dari Bulan.
      
          Semenjak kejadian di Futsal hari itu Bulan belum bertemu Gwen lagi. Bulan sempat mencari Gwen ke kelasnya, mereka menyebut kelas itu COS, Comunity of Sosial One. Banyak lagi istilah-istilah yang murid gunakan untuk melambangkan kelas mereka. Kelas itu termasuk diakui karena dihuni oleh kalangan berada, tapi kenapa Gwen juga di bully?

          Sekolah ini mengategorikan murid dari kalangan ia berasal dan memberikan perlakuan khusus. Bahkan di tempat parkiran juga memberikan urutan kendaraan sesuai kalangan si pemiliknya. Sangat disayangkan pihak sekolah membiarkan sistem seperti ini terjadi. Bulan hanya mengelus dada saat sepeda-nya mendapatkan parkiran dipojokan, terasingkan.

          "Lan!"

           "Lan!"

           "Bulaan! Woi! LO ENGGAK DENGAR OMONGAN GUE," suara Neoma yang seperti kaleng rombeng itu membuyarkan lamunan Bulan.

             "Eh,, maaf. Kamu ngomong apa barusan?" tanya Bulan mengeluarkan perment dari mulutnya dengan tatapan kosong.

          "Lo mikirin apa sih?" Neoma balik tanya dengan satu alis naik ke atas. Neoma yakin Bulan tidak mendengarkan celotehannya.

        Bulan menatap Neoma penuh arti. "Kamu kan tahu semua soal murid di sekolah ini. Bisa tolong cari tahu temen aku. Please Ne, perasaan aku nggak enak," ucap Bulan menyatukan kedua tangannya. Tanda memohon. Neoma memicingkan matanya.

          "Emang lo punya temen lain selain gue sama Putri?" ujar Neoma, menyepelekan.

          "Iya adalah, enak aja! Kamu pikir aku mahluk alien nggak punya temen," runtuk Bulan membenarkan posisi duduknya kembali melihat lapangan. Sekolah ini sudah seperti neraka dan para penguasanya mereka yang kuat.

           "Siapa namanya?" tanya Neoma. Melihat wajah Bulan yang serius berarti sangat penting.

          "Gwen. Tapi aku nggak tahu nama panjangnya. Anak 11 IPA 2," ucap Bulan, menoleh pada Neoma penuh harap.

        "11 IPA 2, COS.  Kelas itu termasuk terkenal juga di sekolah, nanti gue coba cari tahu. Kadang gue suka aneh, kenapa suka banget namain kelas dengan julukan-julukan. Biar apa? Biar keren gitu," nyinyir Neoma menaikan bahunya.

             "Yang kayak gitu yang bikin murid terintimidasi," keluh Bulan.

***

        Gerhana tampak uring-uringan, ia tidak pernah menghiraukan hal seperti ini sebelumnya. Sedekat apa pun ia dengan seorang gadis, tidak akan pernah membiarkan  seorang gadis menguasai pikirannya. Tidak akan.

       Melihat temannya tidak bersemangat Gemma memberanikan diri mencolek Gerhana. Tidak takut di terkam singa? Putra dan Marcus memberikan semangat tanpa suara pada Gemma. Hanya Gemma yang bisa mereka tumbalkan.

           "Ger, entar malam kita club yuk. Enjoy bro, biar muka lo nggak kusut terus," ajak Gemma duduk di samping Gerhana. Lirikan Gerhana yang tajam membuat colekan Gemma terhenti di udara.

UNFRIEND Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang