40 - Setan jalang

144 8 0
                                    

BAB 40 SETAN JALANG


          Gemma, Juve, dan Putra menatap layar ponsel Gemma sambil menahan kesal. Video Vega sudah tersebar di group sekolah mereka. Juve tahu wanita itu kasar dan jutek tapi tidak berfikir akan senekad itu. Juve meraih ponsel Gemma lalu mematikan. Membuat kedua kawannya menoleh lalu bersikut-sikutan.

         Kini Juve menatap Gerhana yang asyik dengan ponselnya memainkan mobile legends. Laki-laki itu bersikap seolah tidak terjadi apa-apa.

           "Si panda! Anjing..3!" Maki Gerhana menatap layar ponselnya. Sangking serunya dia sampai berjongkok di bangkunya dengan kedua tangan tak henti mengutak-atik. Gemma berfikir itu adalah cara Gerhana mengalihkan pikirannya dari Bulan.

          Juve berdiri lalu beranjak duduk di depan Gerhana. Gemma dan Putra ikut mendekat dengan tatapan bergantian pada Gerhana dan Juve, takutnya mereka kembali berselisih. Pasalnya Gemma dan Putra sangat sulit menyatukan kedua orang itu setelah masalah mereka yang di Bali di tambah lagi masalah kecelakaan Aster yang menuduh Bulan.

         "Ger?"

         "Hmm"

         "Ger?"

         "Apa sih lo kayak cewek gue aja," ucap Gerhana tanpa menoleh pada Juve.

         "Serius Ger, liat sini," ucap Juve. Gerhana melirik ketiga kawannya secara bergantian lalu kembali menatap layar ponselnya.

         "Jangan ganggu. Gue lagi sibuk anjir! Gue itu udah nyampe magic chers bintang 5! Terus gue itu kalah mulu anjing! Kesel banget gue kalau main sendiri gitu," ujar Gerhana dengan wajah kesal. Gemma yang penasaran langsung duduk di samping Gerhana, menonton games yang dimainkan Gerhana.

        "Kalah malu nih skin doang!" cibir Gemma. Membuat Juve menatap tajam padanya, "Ger, matiin dulu Juve mau ngomong serius."

          "Tentang video itu," ucap Gerhana, walau pun ia sibuk main mobile legends tapi kupingnya bisa mendengar ketiga kawannya menonton video sambil berdecak tadi.

        "Lo kan yang sebarin video itu?" tanya Juve,  Gerhana mengangguk santai tanpa memandang Juve.

         "Dari mana lo dapet video Vega?" tanya Juve lagi. Sepertinya pembicaraan mereka semakin serius. Gerhana menurunkan kakinya dan duduk dengan posisi pada Juve. Putra hanya bersedekap dada menunggu Gerhana bersuara lebih banyak.

           "Nomor baru. Feeling gue tuh orang sengaja ngirim sama gue. Dia tahu gue bisa berbuat apa aja yang orang lain nggak bisa. Kalian tahu kan apa artinya?" ucap Gerhana.  Tangan di balas tangan, kaki di balas kaki. Gerhana tipe pendendam yang akan memangsa lawannya.

         Juve masih menatap Gerhana, menuntut penjelasan yang lebih banyak. Selama pengamatannya Gerhana tidak bergerak sedikitpun untuk menyelesaikan masalah Bulan karena mereka telah menjauh, namun kenyataannya berbeda.

         "Gue nggak perduli masalah itu nimpah Aster atau Vega. Yang jelas mereka udah cari gara-gara sama Bulan, yang artinya sama gue juga."

         Ketiga kawannya mengangguk tanda mengerti. Dengan diam-diam Gerhana mulai mencari tahu kejadian beruntun di sekolah mereka. Kenapa? Karena seseorang yang ingin ia lindungi.

           "Cari tahu Put, cewek-cewek yang bully Bulan sama Putri di Doom, waktu kita main futsal tempo hari," perintah Gerhana.

         "Lahh, tapi kan udah diurus Marcus. Dia kan bilang udah kasih pelajaran sama cewek-cewek itu. Udahlah nggak usah diperpanjang lagi," cela Gemma. Membuat tangan Gerhana ingin menampol kepala Gemma.

UNFRIEND Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang