Bocil sakit

15.1K 1.2K 15
                                    

Sebelum baca biasakan vote dulu yaa🌟

follow yaaAku minta pendapat kalian doong dari cerita ini...bisa koment yaa..🥰

"Saya akan meyakinkan keluarga saya..pak..yang terpenting untuk saat ini saya mendapatkan restu dari bapak terlebih dahulu"

"Saya nggak pernah memaksa Haifa..itu terserah pada pribadinya...bagaimana kamu naak.."

"Haha..hai..faa......."

________

"Haha..hai..faa"..kalimat gagap Haifa terdengar ia melirik Syamsul dengan perlahan ia mengartikan tatapan Syamsul dengan arti

jangan salah pilih....ini semua keputusan kamu...

Haifa mengerti tatapan yang diberikan oleh Syamsul..ia lalu menundukkan pandangan menghadap Umar

"Ha..Haifa belum bisa jawab...izinkan Haifa beristikhoroh untuk meyakinkan baik dari pihak Haifa, bapak dan terutama Allah yang menciptakan .."

Umar tertunduk dengan senyum kecil disudut bibirnya..

"Saya akan menunggu keputusan kamu...insya Allah..saya akan membawa orang tua saya seminggu lagi kesini untuk memastikan jawaban yang kamu ambil fa."...

"Ehm..diminum dulu nak tehnya..biar nggak keburu dingin"

"Ehh..iyaa pak.." Umar pun menyeruput santai teh hangat yang dibuatkan Haifa tadi
Haifa menemani perbincangan Umar dan Syamsul sampai pukul 10 malam

"...ehm..kalau begitu ini sudah malam pak..saya mau pamit pulang..."

"Ouh..iyaa nak...hati hati yaa dijalan "

"Iya pak assalamualaikum.." Umar mencium tangan Syamsul

"Waalaikumsalam"

Terlihat punggung tegap Umar sudah menjauh dari pelataran rumah Haifa ...wajah Haifa masih memasang ekspresi terkejut dengan sedikit menggigit bibir bawahnya merasa ragu..

"Tidak usah dipikir terlalu dalam naak..yang terpenting sekarang kamu istikhoroh..minta petunjuk..kalau jawaban bapak...yah terserah kamu"

"Bukan itu pak yang Haifa..pikirkan..tapi mengenai bapak...siapa yang mau jagain bapak kalo Haifa menikah dan dibawa suami Haifa nanti....hafiz kan masih dipondok pak.."..

"Kamu lupain mbak yu muu.."

"Mbak Hafina mau pulang??..katanya dinas mas Faizul diperpanjang?"

"Kemaren mbak mu ngasih kabar..Faizul sudah dipindah kerja daerah sini dan naik jabatan..katanya mau tinggal sama bapak aja.."

"Waaah..beneran.."

Mata Haifa yang redup berubah cerah tatkala mendengar penjelasan Syamsul tentang kakak perempuannya..ia adalah Hafina Khairunnida..kakak kandung Haifa yang telah memisahkan diri selama kurang lebih 3 tahun karena mengikuti sang suami Faizul ke daerah Jakarta dikarenakan pekerjaannya...sayangnya sampai sekarang Hafina belum juga dikaruniai seorang buah cinta mereka...

Tanpa pikir lebih lanjut Haifa dan Syamsul memasuki kamar masing masing untuk beristirahat...dan tak lupa Haifa mengunci pintu rumah dengan rapat untuk menghindari tindak kriminal

Haifa berbaring setelah membersihkan diri sesuai ritual kebiasaannya sebelum merebahkan diri di kasur.. perasaan Haifa tak tenang ia hanya bisa membolak balikkan tubuhnya tanpa bisa memasuki dunia mimpi..ia terus terngiang perkataan yang dilontarkan Umar..

"Tetapi kenapa bayangan Azhar selalu dipikiran ku"..monolog batin haifa ..

Ia bangkit dari kasurnya lalu mengambil wudhu dibadannya lalu menunaikan sholat hajat sesuai dengan kebiasaan Haifa ..ia juga melakukan sholat istikhoroh untuk menentukan jawaban yang akan ia ucapkan saat Umar akan menanyainya...

HAIZA Al malik [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang