. "Bayi dilahirkan untuk dicintai tanpa syarat."
Assalamualaikum.... Wr wb
VOTEEE.....🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟
Pagi pagi Haifa yang sedang bersantai ditepi kolam renang ditemani Aela yang sedang berceloteh sembari menikmati berbagai buah buahan segar yang tersedia seperti jeruk, lengkeng, rambutan, pir dan apel. Mereka Sama sama mengunyah menggerakkan mulut mereka dengan lincah.
Dari siang kemaren memang Azhar nggak mau diajak pulang, alhasil Zafran memutuskan untuk menginap Haifa pun senang senang saja menginap dirumah mertuaya. Karena iapun sudah nyaman disini
"Mbak makasih yaa udah bujuk bang Zafran buat nggak motong uang aku hehe" ucap aela sembari memakan buah pirnya
"Iya...lain kali itu mulut dijaga jangan sembarangan kalo bicara. Mending dipotong kalo dicabut gimana tuh!" Goda Haifa
"Isshh mbak Haifa maah nakut nakutin"
"__ouh iya mbak Haifa berarti Uda lulus ya kuliahnya?" Haifa mengangguk membenarkan
"Udah. 1 Minggu yang lalu kan mbak wisuda. Udah magang, udah KTI juga" ucapnya bangga. Karena selama ini ia mati Matian mencari biaya agar ia bisa melanjutkan kuliahnya
"Berarti gelarnya apa dong?"
"Gelar mbak A.md farm, karena mbak hanya mengambil Diploma farmasi" jelasnya
"Kenapa nggak ambil sarjana aja sii mbak?"
"Kan dulu perekonomiannya belum stabil la.. udah Diploma aja mbak bersyukur banget" aela mencoba mengerti apa yang dialami Kaka iparnya. Ia bersyukur Zafran sudah menemukan tambatan hati yang pas dan baik serta pengertian walaupun sedikit bar bar sepertinya. Dan sepertinya pula mereka satu spesies hehe
"Emmh apa mbak haifa tau soal aena?" Ia menatap kedepan menatap relung mata aela. Ia bisa tahu rasa kehilangan seorang yang sangat disayang dengan keadaan yang mengenaskan. Dengan ia menjadikan sifatnya sedikit menjadi aena apakah kini ia bahagia?
"Iya mbak tahu. Mbak tahu juga kenapa kamu bisa sebar bar sekarang. Dulu kamu pendiam kan?" Aela tersenyum kecut
"Ahh ternyata sudah tahu bagus deh. jadi dikeluarga ini nggak ada yang berusaha menutupi masalah" Haifa mengangguk dan meletakkan tangan kanannya dibagi aela
"Kamu bahagia?" Matanya berkaca
"Yesss. I'm happy. Aku bahagia hanya ini yang bisa aku lakukan untuk mengusir rasa kehilangan ummah dan abbah setelah aena nggak ada. Dan mungkin ini udah jadi kebiasaan aku sekarang "ia menyeka air matanya yang tiba tiba terjatuh
"Kamu cewek yang kuat, kamu perempuan kuat, kamu boleh membackgroun sifat aena. Tapi ingat kebahagiaan kamu, ini kamu laa ini diri kamu.."aela semakin meluncurkan tangisnya
"Aela bahagia kok mbak, aela bahagia kalo orang disekitar aela bahagia. I'm fine, sifat aena ini juga sudah mendarah daging didiri aku. Mungkin dulu memang asing, tapi sekarang seperti inilah diri akuu!!" Ia berusaha menutupi kesedihannya dengan keyakinannya
"Mbak salut sama kamu" ia memeluk hangat aela yang sedang menangis di pelukannya menyalurkan kasih sayang seorang kakak perempuan. Menghadirkan teman yang mengerti dirinya, memahami dirinya dan mendengarkan dirinya
"Aku minta sesuatu boleh mbak?" Haifa mengangguk
"Boleh, apa?"
"Tetep disamping bang Zafran mbak apapun yang terjadi, dia sudah banya menelan kepahitan dan kekecewaan apalagi saat nggak adanya aena. Dan ia mati Matian menjaga Azhar sekarang udah ada mbak Haifa. Aela cuma minta selaku disisinya." Haifa mengangguk dan meneteskan juga air matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HAIZA Al malik [END]
Spiritual[sebelum membaca mari follow dulu akun author ya] Happy reading😍 "azhar anak yang pengertian fran...tapi dia butuh seorang bunda sesungguhnya, Azhar tidak mau mengatakannya langsung padamu nak, karena ia takut kamu terganggu dengan keinginannya di...