Prolog

277 14 3
                                    

Seorang gadis memakai pakaian sekolah dengan papan nama yang dikalungkan di lehernya beserta topi berbentuk kerucut yang berada diatas kepalanya.

Dialah Resha Gudytha calon siswi baru di salah satu SMA di Jakarta. Ia berjalan dengan santainya melewati tempat parkir sekolah.

Bruk ...

Seseorang telah menabrak Resha dengan sangat kencang membuat Resha sampai jatuh terjuntai.

"Kalo jalan itu liat-liat dong," protes Resha dengan nada tidak suka.

Resha menepuk rok sekolahnya yang kotor dengan kesal. Orang yang di protes hanya diam cuek memperhatikan tingkah laku gadis di depannya.

"Lo gak punya te-" ucapan Resha terpotong saat melihat orang dihadapannya.

"Cakep banget," batin Resha.

Resha memandang lelaki dihadapannya tanpa berkedip sekali pun.

"Ehem ...," suara deheman itu membuyarkan lamunan Resha, membuatnya tersadar.

Tanpa berbicara sepatah katapun cowo dingin itu pergi meninggalkan Resha yang masih terpesona akan dirinya.

Disisi lain seseorang sedang mencari barang yang sangat ia butuhkan sekarang, yaitu formulir pendaftaran sekolahnya.

Namanya Alince Kaylee. Gadis yang akan menjadi siswi di salah satu SMA yang sama dengan Resha.

"Aduh ... formulirnya dimana lagi buset!?" Alince terus mencari selembar kertas itu dalam tasnya. Namun, nihil ia tak menemukannya.

"Lu nyari ini?" Suara seseorang berhasil membuat Alince mendongak menghadap orang itu.

"Ini punya lu?" Tanya nya dengan datar sambil mengangkat kertas formulir itu sejajar dengan dadanya.

Alince mengernyitkan dahi, heran. Orang dihadapannya mengerti dengan apa yang ada di pikiran Alince.

"Gua liat lu ninggalin ini disitu," ujarnya mencoba menerjemahkan kebingungan yang sedang ada di benak Alince.

Alince terdiam memandangi wajah laki-laki yang sedari tadi mengajaknya bicara itu.

"Nih," ucap nya menyodorkan formulir itu kepada alince. Kemudian di detik berikutnya ia pergi meninggalkan Alince yang masih mematung dibelakangnya.

"Mimpi apa gua tadi malem?" Batin Alince masih menatap bahu seorang laki-laki yang barusaja menyelamatkan hidupnya.

Disisi lain pula seorang gadis bernama Fatma Tazkia sedang berjalan dengan tenang di Lapangan. Langkahnya yang sungguh enak dipandang menarik semua penghuni lapangan untuk menatapnya.

Tiba-tiba langkahnya dihalangi oleh seorang siswa berjas berlogo OSIS. Fatma menghentikan langkahnya dan menatap dingin orang itu.

"Ada apa?" Suara imut Fatma yang super dingin itu membuat lelaki dihadapannya salah tingkah.

"Eee ... nama kamu siapa?" Tanya ramah cowo itu. Fatma memalingkan wajahnya malas, ia diam tidak mengubris pertanyaan cowo dihadapannya.

Cowo itu beralih menatap papan nama yang berkalung di leher Fatma.

"Fatma Tazkia, nama yang sangat indah sama seperti orangnya," ucapnya terkekeh geli dengan apa yang barusan dikatakannya.

Bukannya Fatma tergoda justru ia malah melihat sinis cowo dihadapannya dan meninggalkannya pergi.

Cowo itu menggeleng gelengkan kepalanya. Sedangkan penonton yang sedari tadi menyimak hanya berdecak sebal. Bisa bisanya cowo seganteng itu Fatma lewatkan.

"Lucu." Ia terkekeh lalu pergi untuk tujuan awalnya






~BPQ Story~



¤ ¤ ¤ ¤

Hallo reader's!
Makasih dan Maaf ya. Makasih buat yang udah mampir dan baca, Maaf buat kalo ceritanya kurang menarik.

Jangan lupa vote!

Admin :
@

iiafathan
alinthee
fatmawati2507

Jangan lupa follow juga ya :)

SAHABAT HIJRAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang