SAHABAT HIJRAH (6)

35 7 3
                                    

Resha terus mengecek notifikasi yang masuk satu persatu. Namun, ada satu notif yang membuat Resha mengalihkan pandangannya.

Salah satu pesan Direct Message yang baru saja muncul sontak membuat Resha mengerutkan keningnya dan mengembangkan senyumnya saat membaca pesan tersebut.

Galih Pamungkas
Cha ini gua Galih
yang ketuker minuman sama lu
pas pramuka kita duduk sebangku

Resha Gudytha
Gua inget kali
sampe komplit gitu

Galih Pamungkas
Kali aja lu lupa kaya waktu itu
eh cha minta id line dong

Resha Gudytha
Boleh @Reshagdta

Galih hanya melihat pesan dari Resha. Tetapi, tidak membalas pesan Resha dan menghilang begitu saja. Resha sempat menuggu sebentar lalu mendengus kesal dan melemparkan ponselnya ke atas kasur.

Resha melihat jam dinding di kamarnya ternyata waktu sudah hampir larut malam. Resha pun berdoa dan mengistirahatkan badannya.

* * * * * *

Orang-orang berkerumun menyaksikan sebuah pertengakaran. Mereka bersorak ria, tak ada orang satupun yang berniat menghentikannya.

Alince yang barusan dari toilet melihat kerumunan itu merasa penasaran dengan apa yang terjadi, Alince pun langsung menghampiri mereka.

Sulit sekali untuk melihat apa yang terjadi ditengah-tengah mereka, maka Alince memutuskan untuk menerobos kerumunan itu.

Alince membulatkan matanya saat melihat dua orang yang tengah baku hantam. Mungkin tidak dapat disebut saling. Karna hanya satu orang yang lebih mendominasi perkelahian. Dan orang itu adalah Kenneth.

Alince menarik nafasnya berat, "CUKUP!" Teriakan Alince mampu menghentikan pergerakan Kenneth dan membuat orang yang menyaksikan terdiam dan mulai memperhatikannya.

Kenneth menoleh dan menatap datar saat memperdapati Alince yang sedang menatapnya dengan sendu.

Saat lengah, Kenneth tersungkur karna tendangan dari David. Ia tersenyum miring meski kini bisa dibilang wajahnya sudah babak belur.

"Oh ... jadi, ini alasannya," ujar David sambil maju mendekati Alince dengan sempoyongan.

Alince yang melihat itu terdiam, sedangkan Kenneth menghampiri dan kembali menghajar David. Baku hantam itu kembali terjadi.

"GUA BILANG CUKUP!" Alince kembali berteriak menghentikan keduanya. Namun, kali ini berbeda, Alince sendiri yang berusaha memisahkan mereka.

Alince mendorong David, "Lu pergi!"

"Semuanya bubar!"

Mereka semua pergi sambil berbisik-bisik.

David mendekati Kenneth dan berbisik, "Urusan kita belum selesai."

Setelah mengucapkan itu David pun pergi meninggalkan keduanya. Kenneth menatap Alince yang juga tengah menatapnya dengan tatapan berbeda.

Alince hendak pergi namun Kenneth memegang tanganya, "Gua bisa jelasin."

Alince menghembuskan nafasnya pelan dan menarik Kenneth ke bangku yang ada di tepi koridor.

"Tunggu disini, gua ambil Kotak P3K," ucap Alince datar tanpa menatap kearah Kenneth.

Tanpa Kenneth sadari, senyuman terukir diwajahnya.

Tidak butuh waktu lama akhirnya Alince pun datang dan duduk di samping Kenneth sambil membuka kotak p3k.

SAHABAT HIJRAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang