"Echa!" Panggil Wanita paruh baya yang memanggil Resha beberapa kali namun tak ada respon.
Resha membuka matanya perlahan dan mengencangkan tangan dan kakinya. Meregangkan sendi-sendi yang sempat kaku semalaman.
TOK TOK TOK
"Anjir, ngajak tawuran apa gimana tu ngetuk pintunya?!" Resha berdecak sebal. Ia berjalan menuju pintu dan setelah membuka ia berniat memarahi sang pengetuk pintu.
"Apa si-"
Degh ...
Resha terpaku. Seketika nyalinya menciut saat melihat Letta--Mamanya yang sudah berdiri didepan pintu diiringi dengan sapu ditangannya.
"Apa? Mau marahin Mama? Heh?" Tanya Letta dengan menaikkan dagu.
Resha tersenyum kecut, "Ga kok Ma, tadi tuh Echa mau tarik suara."
Letta berdecak sebal melihat kelakuan anaknya. "Jam berapa ini, cepat sekolah,"
"Iya mah iya." Jawab Resha dengan malasnya.
"Mama tunggu kamu dibawah." Resha hanya menganggukan kepalanya mengiyakan.
"Mah,"
Letta membalikan badannya dan hanya menatap wajah Resha.
"Biasa aja kali natapnya, nanti naksir." Kekeh Resha yang hanya dibalas gelengan kepala dari mamanya. "Sarapannya di bekal aja ya, udah siang nih."
Letta kembali menuruni anak tangga satu persatu. "Mangkanya di bangunin jangan susah."
Resha yang hanya mendengar pernyataan mamanya kali ini lebih memilih diam dan bersiap diri untuk mandi.
Disisi lain ada Alince Kaylee yang sudah siap memakai seragam sekolahnya dan mulai menyiapkan peralatan sekolahnya untuk hari ini. Alince melipat celana olahraga sekolahnya dan kaos polos berwarna hitam, mengingat hari ini hari sabtu dimana jam pelajaran hanya dilaksanakan setengah hari dan sisanya adalah kegiatan ekstrakulikuler.
Disisi lain pula Fatma yang sudah rapih memakai seragam sekolahnya tidak lupa menenteng buku bersampul merah dengan berlogo wira di tangannya muncul dari kamarnya dan siap untuk berangkat sekolah.
* * * * * *
"Echa, Fatma." Resha dan Fatma sontak menoleh ke arah Alince yang memanggilnya dan membalas melambaikan tangan.
Resha, Fatma dan Alince berjalan bersamaan menuju kelas. Pandangan para siswa disetiap koridor tidak berhenti menatap ketiganya, bahkan mereka saling menyapa dan memberikan senyuman tipis satu sama lain.
Resha, Fatma dan Alince memang terbilang golongan paling cantik diantara kelas sepuluh tahun ini, dan sikap mereka yang tahu bagaimana caranya menghargai orang lain diakui oleh para siswa.
Sesampainya di kelas, ketiganya menuju kursinya masing masing.
"Udah siap ekskul hari ini?" Tanya Fatma yang sudah sangat antusias mengikuti eksul PMR.
"Siap dong, udah lama nih ga olahraga," jawab Alince.
"Tapi gua bingung, bentrok sama pramuka, gimana ya?" Resha menundukan kepala ke meja kelasnya merasa bingung dengan situasinya.
"Gausah bingung Cha, kan bisa masuk silat dulu, silat paling perkenalan aja." Usul Fatma yang dibalas anggukan oleh Alince.
* * * * * *
Hari sabtu hari dimana menjelang weekend dan hari dimana jam pelajaran hanya setengah hari dan disusul dengan kegiatan ekstrakulikuler, bahkan terkadang guru enggan mengajar di hari sabtu dan hanya memberikan tugas.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAHABAT HIJRAH
Teen Fiction"Kita ini apa? Friendship atau Friendzone? Katanya temen, tapi kadang mesranya berlebihan." -Alince Kaylee "Jika kamu digariskan bukan untuk ku, lantas untuk apa kita dipertemukan? Jika menurutmu pertemuan hanya sebuah kebetulan. Lantas mengapa aku...