SAHABAT HIJRAH (7)

29 7 1
                                    

Fatma berjalan mengitari koridor sekolah bersama Alvian menuju parkiran sekolah.

"Ka makasih soal tadi," ucap Fatma menghilangkan keheningan yang terjadi.

"Gapapa santai aja," jawab Alvian yang mengembangkan senyum tipisnya.

DEGHHH

Fatma sontak terdiam dan tangannya mengarah tepat di jantungnya yang tiba-tiba berdetak kencang melihat senyum tipis Alvian.

"ini jantungku kenapa?" Tanya Fatma dalam hatinya.

Alvian yang sedari tadi berjalan di samping Fatma pun ikut menghentikan langkahnya dan menengok ke belakang ketika menyadari bahwa Fatma telah tertinggal.

"Fatma kenapa?" Tanya Alvian merasa heran.

Fatma terkejut dan hanya bisa menggelengkan kepalanya.

"Ka, aku pamit duluan ya, Echa pasti udah nungguin, makasih ya ka." Fatma langsung berlari meninggalkan Alvian begitu saja.

Alvian yang masih diam mematung merasa heran melihat tingkah Fatma baru saja. Namun, tanpa Fatma ketahui Alvian mengembangkan kembali senyumannya.

Di sisi lain Resha sudah menunggu Fatma di parkiran, karna seperti biasa Fatma dan Resha pulang pergi sekolah selalu bersama menaiki motor cantik milik Resha.

"Echa!" Panggil Fatma dari belakang.

"Fat, lama banget sih," protes Resha karna dirinya sudah lama menunggu.

"Hehe iya maaf," ucap Fatma sambil tersenyum cengengesan.

Resha memarkirkan dan menyalakan motornya, "ayo naik!"

Resha menikmati suasana kota Jakarta saat ini, mesti perjalanan masih tetap sama selalu padat dan macet dimana-mana. Namun, entah mengapa langit siang hari ini sangat mendukung perjalanannya sampai ke rumah.

Awan yang mulai menyatukan warnanya dan langit yang mulai menghitam membuat Resha sedikit cemas, walau ia menikmati udaranya yang sejuk tetapi ia malas jika harus kehujanan dan pakaiannya menjadi basah. Namun, ada yang lebih Resha khawatirkan dari langit yang mulai menghitam yaitu satu temannya yang sedari tadi hanya diam melamun dan tidak bersuara sepatah kata pun.

Tepat di lampu merah Resha mulai merasa tidak tahan melihat Fatma yang sedari tadi hanya diam.

"Lu kenapa si Fat?"

Resha hanya mendapatkan keheningan dan Resha menyadari bahwa Fatma mengabaikan pertanyaannya.

"FATMA!" Panggil Resha dengan sedikit membalikan wajah nya menghadap Fatma.

Fatma terkejut ketika Resha memanggilnya. "Eh kenapa Cha?"

Resha menghembuskan nafas kencang. "Lu kenapa Fatma?" Tanya Resha kembali mencoba bersikap tenang.

"Gapapa ko Cha"

"Yakin lu?" Fatma hanya mengangguk mengiyakan menjawab pertanyaan dari Resha.

Resha yang merasa ragu kali ini mencoba berpikir positif dan kembali mengendarai motor kesayangannya, mengingat lampu lalu lintas sudah menunjukkan warna hijau.

* * * * * *

Fatma yang tengah memikirkan sesuatu merasa heran ketika menyadari Resha menghentikan motornya.

"Cha ko berhenti?" Tanya Fatma dengan polosnya.

"Kita udah sampe di rumah lu," jawab Resha merasa aneh dengan sikap Fatma.

Fatma melihat sekelilingnya dan ternyata benar ia telah sampai tepat di depan pagar rumahnya. Rumah minimalis namun modern dengan sejuta kenangan di dalamnya.

SAHABAT HIJRAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang