SAHABAT HIJRAH (3)

58 8 3
                                    

"Fatma lu kenapa?" Tanya Resha yang tiba-tiba muncul di samping Fatma.

Fatma yang masih mematung tak menghiraukan pertanyaan Resha, ia menatap kosong kearah jalan dengan pikiran kacau.

"Bagaimana bisa? Dia yang sudah lama melupakan ku sementara aku masih terjerat dalam kenangan yang sudah berubah menjadi genangan," batin Fatma.

Resha yang memutar bola matanya malas menepuk bahu Fatma, karna itu membuat Fatma buyar dari lamunannya dan tersadar.

"Kenapa Cha?" Tanya Fatma berusaha kelihatan baik-baik saja.

Resha menyipitkan matanya merasa ada sesuatu yang baru saja terjadi kepada Fatma yang tidak ia ketahui.

"Gak papa, pulang yu keburu kesorean nih," ajak Resha, ia berpura-pura tidak memperdulikan Fatma padahal dalam hatinya sangat membara gejolak bertanya-tanya.

Fatma hanya mengangguk diiringi dengan senyum yang selalu ia berikan, meski berbanding terbalik dengan hati nya.

* * * * *

"Selamat Pagi," ucap Guru perempuan yang baru saja masuk membuat kelas yang tadi nya heboh menjadi sunyi senyap.

"Pagi Bu!" Jawab serentak seluruh siswa dan siswi yang ada di kelas X-Ipa2.

"Perkenalkan nama saya Ibu Novi, saya sebagai Wali Kelas kalian."

"Bu, kalo saya manggil ibu Mama aja gimana?" Tanya seorang murid laki-laki yang gayanya sedikit absurd.

Semua yang ada dikelas itu menahan tawa akibat keberanian murid bar-bar itu tak terkecuali Resha, Alince dan Fatma. Ya, mereka ada di kelas yang sama sekarang.

Ibu Novi melirik dan memperjelas pandangannya pada murid tersebut.

"Nama kamu siapa?" Tunjuk Ibu Novi kepada murid tersebut.

"Bara bu," jawabnya.

Ibu Novi mengangguk, "Saya disini sebagai guru kamu, bukan sebagai orang tua kamu."

"Yaelah bu, gimana kalo sayang aja?" Usulnya sekali lagi.

Kali ini bukan hanya menahan tawa, tetapi seluruh ruangan diisi dengan gelak tawa. Akibat kerecehan yang dimiliki murid yang bernama Bara itu.

"Sudah-sudah, kita perkenalan ya. Ibu akan mengabsen dan kalian harus junjung tangan setiap kali namanya di sebut."

Satu persatu Ibu Novi mulai menyebut nama muridnya.

"Alince Kaylee?"

"Saya Bu." Alince mengangkat tangannya

Ibu Novi mengangguk, "Selanjutnya, Resha Gudhyta?"

"Saya Bu!" Resha pun melakukan apa yang dilakukan Alince dengan menjunjungkan tangan.

"Fatma Tazkia?"

"Saya Bu."

Sampai di nama terakhir, Ibu Novi menutup buku absen itu. Dan melanjutkan perbincangan mengenai pelajaran.

Waktu bergulir, sampai akhirnya bel istirahat pun berbunyi, semua murid bernafas lega.

"Yasudah, kita lanjutkan minggu depan. Ingat, materi yang Ibu kasih tadi harus di catet. Minggu depan Ibu kasih ulangan mendadak."

"Siap Bu."

"Baru juga masuk, minggu depan udah dikasih ulangan aja Cha," bisik Alince kepada Resha teman sebangkunya.

Resha menggerutu mengiyakan ucapan Alince, ia kesal.

"Dua minggu langsung dikasih ujian, Lin," kekehnya lagi diiringi dengan tawa Alince.

SAHABAT HIJRAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang