duo comblang

593 35 0
                                    

Di sinilah Kayshi sekarang, di dalam mobil milik dosennya itu, setelah tadi Kayshi menolak pak Alan tidak sama sekali berbicar hanya menyuruh Kayshi menunggu lalu menarik Kayshi menuju mobil dan akhirnya Kayshi ikut dengan pak Alan.

"Mksi pak, oh iya hutang yg bapak punya blm di bayar dan saya mau bapak bayar hutang bapak" croscos Kayshi di hadapan dosennya itu.

"Saya gk ada hutang sama kamu"

"Bapak jangan ngeles dong, emng mau nanti di cium sama dedemit"

"Iya, kamu dedemitnya" desis pak Alan pada Kayshi

"Ehhh, berarti bapak mau dong di cium sama Kayshi" canda Kayshi sambil menarik turunkan alisnya

"E-engk siapa juga yg mau di cium sama dedemit kayak kamu" jawab gelagapan pak Alan

"Klok mau jg gpp kok pak, Kay siap biar kayang sktu itu" kekeh Kayshi di akhir kalimat dan di balas pelotitan tajam dari pak Alan.

Setelah sampai di gedung apartemen. Kayshi berjalan menuju arah resepsionis yang sangat akrab dengan nya itu, setelah sampai mereka saling sapa dan salah satu dari resepsionis melihat kedatangan Alan dan ide jahil muncul dari otaknya

"Pak Alan tumben gandengan sama musuh bebuyutan?" Tanya Lukas pada pak Alan

"Saya cuma kasian sama dia klok harus jalan sambil bawa tempat makan"

"Oh iya pak, gmna sama Nemo yg kemarin?" Tanya Lukas sambik melirik Kayshi yang bingung

"Nemo? Emng pak Alan melihara ikan?" Ucap Kayshi sambil melirik pak Alan yg melotot ke arah dua resepsionis itu

"Udah saya karantina biar gk cium-cium sembarangan" jawab asal pak Alan

Kayshi yang baru mengerti arah pembicaraan mereka langsung menatap garang ke arah para lelaki itu.

"Enak aja main di karantina emng dikira kena penyakit apa" protes Kayshi tak terima

"Punya lah, buktinya main nyosor lawan jenis" jawab pak Alan tak mau kalah

"Tapi kan engk di bibir, cuma di pipi"

"Sama aj, saya tetep harus karantina yg kayak gitu"

"Klok gitu yg di sosor jga harus di karantina"

"Lok kok gitu, gk bisa gtu lah" protes pak Alan tak terima

"Iya lah kn, dia di sosor jadi harus di karantina siapa tau menyebar" jawab asal Kayshi

"Gk, engk cuma yg nyosor yg di sosor engk kena"

"Emng bapak tau dari mana engk kenanya? Bapak mah nyoba?" Goda Kayshi sambil menarik turunkan alisnya lalu tersenyum lebar

"Kamu mau goda saya?"

"Kalau boleh kenapa engkk?" Tanya Kayshi lagi

"Dasar Nemo luar ganas" gerutu pak Alan lalu segera pergi menuju lift

Kayshi sontak tertawa mendengar gerutu dari pak Alan lalu segera ikut pergi menuju lift. Sedangkan kedua resepsionis itu hanya bisa geleng-geleng melihat tingkah dua orang tadi

"Kita harus bantu deketin mereka, aku yakin mereka emng cocok" kata Lukas

"Bener Luk, aku jga yakin itu" jawab Mike

_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _

Sedangkan di dalam lift Kayshi tak henti-hentinya tersenyum dan menggoda pak Alan

"Bapak yakin engk mau?"

"Engk, nanti saya kena infeksi"

"Yang ada kecanduan pak, bukan infeksi" koreksi Kayshi sambil mencebirkan bibirnya

"Ohh iya, saya lupa pak. Janji harus di tepati, dan sekarang saya mau tagih janji Bapak buat saya" lanjut Kayshi dan di balas gumana oleh pak Alan

"Apa yang harus saya lakukan"

"Bapak cukup jadi gandengan saya ke acara pernikahan kakak saya di Indonesia Minggu depan"

"Saya tidak mau" jawab cepat pak Alan

"Oky, klok gitu saya bisa ajak pak Darren, pak David, pak Brian atau ahh saya ingat Andree dia bisa jadi pengganti bapak"

"Ehh kenapa harus Andree?" Protes pak Alan tak terima

"Why not? Dia pilihan yang bagus untuk itu" jawab enteng Kayshi lalu keluar dari lift dan amauk ke unit apartemennya

"Arrrrggggggg, haruskah saya?" Monolog pak Alan lalu masuk ke unitnya

_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _

Di dalam kamar kayshi sudah tersenyum mendengar jerit frustasi pak Alan

"Tenang kan saya akan buat bapak mau ikut dengan saya" monolog Kayshi dengan senyumnya

story in London's COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang