1552Aira terbangun dari tidurnya ketika suara gaduh terdengar oleh telinganya. Suara tersebut nyaring sekali sehingga membuat Aira mendapatkan kesadarannya tanpa diminta. Perlahan-lahan, wanita itu membuka matanya. Ia mengusap kedua matanya, lalu wajahnya. Aira menarik napasnya dan menghembuskannya, bersamaan dengan suara ringkikan dan derap langkah kaki kuda.
Aira terkesiap saat mendengarnya. Suaranya jelas dan nyaring sekali, seolah-olah sedang berada di dekatnya. Wanita bersurai hitam itu pun celingukan mencari sumber suara. Namun, keterkejutannya bertambah karena mendapati hal aneh. Ia mendapati pemandangan dinding dari bata coklat yang tidak dilapisi semen atau cat. Ia juga mendapati lantai kayu yang kotor, langit-langit tanpa asbes sehingga gentengnya terlihat dan beberapa pakaian yang tergantung di gantungan baju. Aira sangat-sangat terkejut mendapati dirinya sedang tidak berada di kamarnya. Ini bukan kamarnya, sama sekali bukan.
Aira langsung turun dari ranjang yang ditempatinya barusan. Ia sempat mengaduh karena punggungnya ngilu. Ia pun memukul ranjangnya. Begitu dipukul, rasa nyeri langsung menjalar di tangannya. Aira merasa yang dia pukul bukanlah kasur, melainkan kayu. Tidak hanya itu, baju yang dikenakannya pun berbeda. Ia menggunakan sebuah gaun dengan belahan dada rendah. Gaunnya berwarna biru muda dan ketat di bagian dada sehingga membuatnya sesak. Pakaiannya beda sekali. Bukan lagi daster bunga-bunga miliknya.
Menepis soal ranjang, keanehan ruangan dan pakaiannya ini, Aira bergegas mencari pintu keluar dari tempat ini. Ia benar-benar kebingungan dengan tempat ini. Ia merasa tidak pernah mengunjungi ruangan yang seperti rumah-rumah tradisional. Meski dindingnya dari bata, Aira tetap merasa rumah ini kuno. Tidaklah seperti rumahnya atau kamar tempatnya terakhir tertidur.
Sial.
Begitu menemukan pintu, Aira langsung membukanya. Di dapatinya sebuah ruangan yang tidak jauh beda dari ruangan sebelumnya. Hanya saja, di ruangan ini terdapat tungku perapian, alat masak, kursi dan meja. Aira sampai menganga karena tempat yang ia pijaki sama sekali bukan rumahnya. Dengan perasaan kalut, Aira membuka pintu di ujung ruangan. Ia membuka pintunya dengan tidak sabaran. Ia panik dan ingin keluar dari tempatnya berada sekarang.
Naasnya, sekali lagi, yang ia temukan bukanlah harapannya. Ia menemukan pemandangan sebuah kastil megah di depannya. Aira sontak menjatuhkan dirinya karena kaget. Ia syok melihat kastil megah yang dibangun di atas tanah dengan hamparan rumput hijau di hadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arcane ft Han Jisung
FanfictionLelaki itu misterius. Sejak kepindahannya ke sebuah rumah di samping rumahku, banyak keanehan yang terjadi. Salah satunya, aku masuk ke dalam masa lalu dan bertemu seseorang bernama Edward. Dia mengaku sebagai seorang raja dari kerajaan Elysian tahu...