Tujuh

930 85 0
                                    

"Namanya Haechan teman teman... aku baru bertemu dengannya tadi. Dia terlihat seksi dengan kulit tannya"Yuta yang baru datang langsung berkata

Siswa dengan nametag Xiaojun menoleh,"murid baru itu? Ya dia seksi. Aku memeriksa sosial medianya kemarin"

"Tapi dia punya penjaga"seorang bernama Hendery berkata,"aku melihatnya bersama Haechan beberapa hari lalu"lanjutnya

Yuta mengangguk,"penjaganya menyebalkan. Dia juga yang menggagalkanku"

__••__

Mark adalah siswa yang pandai, dia tidak hanya pandai di satu bidang, tapi hampir semua bidang bisa dia kuasai.

Tapi Mark tak pernah tau jika Haechan juga seorang yang pandai.
Dia bisa semuanya,mungkin tidak diperingkat pertama tapi tidak pernah dibawah peringkat sepuluh.

Satu satunya kelemahan Haechan mungkin hanya.. bahasa asing.

Dan Mark sedang menahan tawa saat mereka ada dikelas bahasa inggris saat ini.

Guru mereka adalah orang luar negeri, tentu saja dia tidak menggunakan bahasa yang Haechan pahami.

Haechan hanya bisa duduk diam sambil membuka mulutnya,dia sama sekali tidak mengerti

Mark sudah beberapa kali menahan tawa melihat ekspresi Haechan.
Sungguh menggemaskan.

"Aku sama sekali tidak mengerti"Haechan bergumam sendirian saat jam pelajaran berakhir.

Mark hanya bisa menggeleng pelan melihat itu.

"Kenapa kau memasukkan bahasa inggris di jadwalku? Ish!"Haechan mendelik sebal pada Mark

"Ini pelajaran Wajib bocah. Tak bisa kau hindari"jawab Mark yang sedang merapihkan alat tulisnya

Haechan hanya bisa mengeluh sambil merapihkan juga alat tulisnya

"Jangan banyak bicara. Ayo cepat, mereka pasti sudah menunggu"kata Mark

Haechan mengangkat tasnya,mengikuti Mark masih dengan wajah cemberut.
Mereka berdua berjalan menuju kantin dengan Haechan yang masih mengomel pada Mark

"Ahhhh apa mereka benar benar pacaran??"

"Mereka berusa sangat cocokk!"

"Apa apaan.. aku dengan Mark yang cocok"

"Hei! Haechan bisa dapat pasangan yang lebih baik dari Mark"

"Tapi mereka berdua sangat menggemaskan ketika bersama"

Ya ya.. berkatalah semau kalian. Karena saat ini kedua orang yang mereka bicarakan sama sekali tidak perduli.

Oh.. dengan Haechan yang masih mengomel.
"Aku tidak bisa membayangkan apa jadinya diriku nanti dengan pelajaran itu— aw!"

Haechan menabrak Mark yang tiba tiba berhenti."sakit! Kenapa kau berhenti?" Dan saat Haechan melihat kedepan,barulah dia paham kenapa Mark berhenti

"Shit"dia mengumpat

"Hallo Haechan.. kau mau pergi kekantin?"tanya orang didepannya

"Hallo juga Yuta. Ya aku mau kekantin"jawab Haechan ramah
Dia melirik Mark,wajahnya hampir sama dengan tadi pagi. Dan Haechan takut melihatnya.

"Maukah kau pergi dengan kami?"tanya seorang disamping Yuta, mungkin temannya

Haechan menggeleng,"aku pergi dengannya"Haechan menepuk pundak Mark

"Ayolah. Mark juga tak keberatan. Bukan begitu Mark?"seorang lagi berkata

"Tidak"jawab Mark

"Lihat? Dia tidak keberat—"

"Tidak akan pernah. Menyingkirlah"lanjut Mark

Haechan dalam hati sedang berteriak. Mark keren sekali tadi!

Haechan tersenyum,"biarkan kami lewat.. aku sudah kelaparan"kata Haechan dengan wajah memelas

Mark memegang tangan Haechan,menariknya untuk pergi.
Mereka kemudian terhenti karena pertanyaan Yuta

"Bukankah kau benci skinship?"Yuta melihat tangan mereka yang saling bertaut

"Tentu! Tapi dengannya itu pengecualian.. dia tipe ku"kata Haechan dengan senyuman lalu menarik Mark pergi menyisakan ketiga pemuda yang diam memandang

"Dia membuatku merasa tertantang"kata Xiaojun

"Kau benar. Sialan sekali"balas Hendery

Yuta menarik senyum,"awas kau Mark"

__••__

"Lihat siapa yang datang! Woahh dan saling berpegang tangan"seru Jaemin senang ketika melihat Haechan dan Mark memasuki kantin, yang tentu saja heboh

Haechan memukul lengan Jaemin pelan,"jangan sebarkan gosip! Tadi Yuta dan teman temannya mencegat kita berdua"kata Haechan

"Apa lagi kali ini?"Jeno memutar bola matanya malas

"Entahlah.. aku pun tak perduli"kata Haechan acuh

Mark hanya diam. Dia hanya memilih menu untuk dia makan.
Dia memandang Haechan yang masih menceritakan kejadian tadi dengan nada tak suka.

"Kau pesan apa?"tanya Mark singkat

Haechan yang sedang bercerita menoleh sejenak, menunjuk menu yang dia maksud lalu kembali bercerita pada Jaemin dan Renjun.

Mark hanya mengangguk kemudian berdiri untuk memesan.
Sudah menjadi kebiasaan baru,dia memesan makanan untuknya dan Haechan.

Melihat Mark tidak ada,Jeno menginterupsi cerita Haechan.

"Apakah kalian merasa aneh pada Mark?"tanya Jeno

Haechan menoleh,"maksudmu?"

"Dia itu orang yang jarang bergaul. Aneh saja melihatnya menjadi dekat denganmu dalam waktu singkat"kata Jeno

Yang lain mengangguk setuju,"ya Jeno benar"

"Mungkin karena aku adalah murid baru?"kata Haechan tak yakin

"Kau pikir kau saja murid baru? Ada puluhan murid baru setiap tahun. Tapi ini hanya terjadi ketika kau datang"kata Chenle

"Apa kau tidak tahu apapun Chan?"tanya Jaemin lagi

Haechan mengerutkan dahinya,"tahu tentang apa?"

"Kau sama sekali tidak tahu? Atau kau mungkin tidak ingat?"Jeno menambahi

Haechan hanya menggeleng pelan. Dia tidak mengerti.

"Apa yang kalian bicarakan?"suara Mark membuat mereka terkejut

"Bukan apa apa. Hanya bertanya tentang pelajarannya"kata Renjun

"Tentang pelajaran? Lalu kenapa dia terlihat bodoh seperti ini?"kata Mark begitu melihat Ekspresi Haechan

"Tentang bahasa inggris?"kata Chenle tak yakin

Mark hanya mengangguk,walau dua sedikit tak yakin.

Haechan pun begitu. Dia berpikir keras saat ini. Tak mengerti dengan maksud teman temannya.

Apakah ada sesuatu yang tidak dia tahu?

Atau apakah ada sesuatu yang mereka sembunyikan dari Haechan?

Apakah ada sesuatu yang Mark sembunyikan?

Dan apakah dia bisa mempercayai mereka? Setelah mereka membuatnya kebingungan seperti ini?





_______________________________

Ga tau lah.
Voments~

MarkHyuck; KeepTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang