Haechan memakai alat latihannya,wajahnya datar dan dia tampak sedikit kesal
Mark yang memaksa ikut duduk disampingnya.
Renjun benar, mereka harus bicarakan ini."Haechan.. aku bertanya sungguh sungguh,bisa kah mendengarku?"
Haechan nampak tak peduli dan masih sibuk dengan alat alatnya.
"Haechan.."Mark memegang lengannya
Haechan terhenti,dia menatap tangan Mark lalu kemudian menatap mata Mark,"Jika kau hanya akan mengganggu latihanku,lebih baik kau pergi saja"
Mark melepaskan tangannya,baiklah dia mulai frustasi sekarang.
Ini mulai tak masuk akal.
Apa seseorang ketika cemburu akan seperti ini?Splash!
Splash!Haechan mungkin memang sedang emosi,tapi berusaha untuk tetap fokus.
Berulang kali Mark memanggil,tetap tak ada respon dari Haechan,dan itu membuat Mark sedikit kesal
"Lee Haechan!"Seluruh tubuh Haechan membeku,dia diam.
Tangannya yang sedang membidik bergetar, karena panggilan dari Mark."Tolonglah.. jika kau seperti ini aku takkan tahu apapun"kali ini Mark berkata lebih lembut.
Splash!
"Aku tidak apa-apa Mark.. anggap saja itu karena emosiku yang tidak stabil"kata Haechan pelan
Dia mulai membidik lagi tapi saat akan melepaskan panahnya dia terhenti, Mark berdiri didepannya.
Mark menurunkan panah Haechan,"ayo bicara"
Haechan menghela nafasnya,lalu melepas alat panahnya. Dia berjalan menuju kursi penonton barisan depan dan duduk disana.
Mark mengikuti."Cepat katakan"kata Haechan
Mark duduk disana,"ada apa denganmu?"tanya Mark serius
"Aku tidak apa-apa, berulang kali kukatakan"
"Aku tak mau jawaban itu. Katakan yang sebenarnya"kata Mark
Haechan menoleh,"lalu apa yang ingin kau dengar hah?" Matanya memerah
"Kau benar cemburu pada Koeun?"
Haechan memalingkan wajahnya,"aku sudah menjawabnya di lab tadi"
Mark meletakkan tangannya dipaha Haechan,mengelusnya pelan
"Jaemin bilang padaku kau cemburu. Dan itu benar kan?"Ada keheningan,Mark seperti sedang menunggu jawaban Haechan
"Sudah kubilang Ya! Aku cemburu!"Haechan menoleh cepat,"apa kau belum mengerti hah!?"Mark menunduk sebentar lalu mengangkat wajahnya,"untuk apa kau cemburu padanya? Astaga sudah kubilang kami hanya berteman"
"Kau menganggapnya teman, tapi dia tidak menganggapmu teman Mark"kata Haechan
"Mungkin dia berpikiran begitu.. mungkin. Tapi aku tidak, tak bisakah kau melihat perbedaanya?"
"Perbedaan apa? Kau yang selalu tertawa dengannya,tak keberatan jika dia memeluk,dan masih banyak lagi. Itu yang kulihat"Haechan mengepal tangannya kuat
"Jadi kau benar cemburu.."Mark tertawa kecil,"kenapa? Kau sendiri yang mengatakan.. kita tidak sedekat itu"Mark menatap Haechan
Cukup! Sudah cukup!
Haechan berdiri, dia tidak merasakan airmatanya meleleh.
"Karena aku.. aku.."Mark terkejut,dia tak tahu itu akan membuat Haechan menangis,"Chan.. aku tak bermaksud—"
KAMU SEDANG MEMBACA
MarkHyuck; Keep
FanfictionKami terpisah dulu. Kami punya kisah dulu. Kami ingin kembali. Kami ingin bersama lagi. MarkHyuck; Keep #2-makchan(02.09.20)