Lima

1.2K 115 0
                                    

Anggota klub dance duduk melingkar diruang latihan mereka.
Termasuk Haechan.

Setelah perkenalan minggu lalu,Haechan bisa dengan mudah menghafal gerakan dan posisi.
Dia juga sudah akrab dengan anggota yang lain.

"Ka Taeyong! Tentang latihan kemarin aku rasa akan tampak kosong beberapa detik didepan sana"kata Jisung

Taeyong—ketua klub dance— meliriknya,"kau benar juga. Lalu apa formasinya kita rubah?"

"Kami tidak keberatan"kata Jeno

Oh sebagai informasi,Anak dance dibagi sesuai angkatan dan sesuai kelas.

Haechan rasanya ingin mati. Ya benar dia bisa gampang menghafal gerakan dan posisi tapi bukan berarti itu mudah.
Lututnya penuh memar jika celana panjangnya dilepas.

Tapi sebagai anggota baru dia tidak bisa menolak.

"Aku rasa kita tak perlu merubah formasi, tambahkan saja detil gerakan disana"suara Mark terdengar

Haechan menoleh pada Mark dengan mata berbinar, 'kau memang bisa membaca isi hati ku. Terimakasih!' Ucapnya dalam hati

Taeyong sebagai pengawas mengangguk,"itu bisa dilakukan. Kalau begitu lanjutkan latihannya. Aku akan pergi mengecek yang lain"katanya lalu pergi dari ruangan itu

Mereka semua berbaring dilantai,"astaga aku pikir aku akan mati tadi"kata Renjun

Chenle mengangguk,"evaluasi sangatlah mengerikan"

"Kau tak apa Chan?"tanya Jeno

Haechan yang hanya duduk melamun mengangguk,"aku pernah dilatih lebih buruk. Tenang saja" dia memberi tanda ok walau wajahnya terlihat sangat lemah

"Kau hebat dengan menghafal semuanya dengan waktu singkat ini"puji Jaemin

Haechan tersenyum,"jangan berlebihan.. aku hanya pandai menghafal"

Duk!

Mark meletakkan ice box dengan isi minuman didepan Haechan.
"Minum ini, kita akan berlatih lagi"

Chenle mengambil minuman dengan segera,begitupun yang lainnya.

Berbeda dengan Haechan yang hanya diam.
Mark duduk disamping Haechan,mengambil dua minuman dan menempelkan satu dipipi Haechan

"Minum atau kau akan dehidrasi"katanya

Haechan mengambil minuman itu,masih menempel dipipinya.
"Terimakasih"

Mark membuka minumannya,meneguknya perlahan

Haechan menatap itu cukup lama,'dia seksi sekali saat berkeringat seperti ini'

Mark menoleh,"ada apa?"

Haechan memalingkan dengan cepat,"tidak ada"

Mark tidak peduli, dia hanya kembali untuk minum sebelum mereka akan kembali berlatih

"Mark.."

Mark menoleh melihat Haechan memandangnya serius,"kali ini ada apa?"

"Apa aku pernah bertemu denganmu?"

Deg!

Jantung Mark berdegub kencang kali ini.

"Kenapa?"tidak menyangkal,tidak juga membenarkan.

Haechan menggidikkan bahunya,"hanya merasa familiar"

Mark menahan hasratnya untuk mengatakan yang sebenarnya,hanya saja dia masih tidak berani.

"Ayo teman teman,kita harus berlatih lagi"suara Renjun terdengar

Mark dengan segera berdiri,dia memandang Haechan dibawah
"Kenapa kau tak mencari tahu?"

MarkHyuck; KeepTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang