Duapuluh satu

823 82 6
                                    

"Cherss!"

Merayakan kemenangan Haechan, 'future dream' menyewa restaurat khusus malam ini.

"Aku tak pernah bangga punya kalian sebagai teman, kali ini aku bisa merasakannya"kata Renjun

Chenle memukul pundak Renjun,"hey! Apa maksudmu?!"

Mereka tertawa bersama,memesan banyak makanan, bahkan masih ada beberapa menu yang belum mereka sentuh

Mark sejak tadi tidak melepaskan pandangannya dari Haechan, sejak dari sekolah hingga kini.

Haechan tentu saja malu,tapi dia berusaha tidak mempedulikan.

Dan Mark juga terus memegang erat tangan Haechan. Entah dipergelangan tangannya,atau pundaknya,bahkan lengannya.
Beberapa kali dia mengaitkan tangannya pada Haechan tapi berhubung Haechan malu jadi dia melepasnya

"Berhenti memandangku seperti itu"kata Haechan sambil mengambil lauk

Mark terkekeh pelan,"aku tidak melakukan kejahatan. Apa salahku?"

Haechan memandang Mark,"tetap saja. Aku malu Mark"

"Tak usah malu. Kami tidak apa-apa"kata Jisung

"Aish anak ini"Haechan mendelik kesal, teman temannya selalu menggodanya

"Oh ya. Mengenai pertandingan tadi aku sungguh sangat terkejut. Bagaimana kau bisa sehebat itu?"kata Jeno

Jaemin mengangguk,"benar! Aku sangat gugup saat kau melakukan atraksi di papan milik Koeun tadi, Woaah"dia menggelengkan kepalanya

Haechan tertawa singkat,"sudah kubilang aku sering mengikuti lomba di australia dulu"

"Tetap saja, aku yakin banyak atlet yang berlatih lebih dari dua tahun tapi tak bisa melakukan teknik itu"balas Chenle

"Katakan saja aku sering bosan dan menghabiskan hariku dengan memanah. Seperti itu"kata Haechan dan menyuap daging

"Kau tak punya teman?"pertanyaan Jisung membuat Haechan hampir tersedak

"Uhuk!- kau pikir siapa aku ini? Tentu saja punya!"

Jisung mengangkat bahunya acuh,"lalu kenapa tidak kau habiskan waktu luangmu dengan teman temanmu?"

Haechan diam sebentar lalu memandang Mark,"mengenai itu... aku hanya menahan diri untuk tidak terlalu membaur"

Mark mengangkat alisnya meminta penjelasan, tapi Haechan hanya diam dan lanjut makan.

"Baiklah! Karena ini hari baik kita hanya boleh bersenang senang!"kata Renjun

Jaemin mengangguk,"tentu! Dan lebih baik jika kalian melakukan sesuatu"katanya sambil melihat Haechan dan Mark

Mark dan Haechan berpandangan,"kami?"

Yang lainnya mengangguk sambil tersenyum jahil.

"Apa lagi yang kalian rencanakan?"Mark sudah bisa membaca maksud mereka,pasti ada yang direncanakan

"Aku mendengar taruhanmu dengan Koeun. Apakah taruhan itu tidak ada artinya?"tanya Chenle sambil memainkan alisnya

Haechan menghela nafasnya,dia sudah menduga arah pembicaraannya

"Lalu apa yang harus kami lakukan?"tanya Mark tak mengerti

Jaemin tersenyum,"cepat resmikan saja hubungan kalian dan bungkam semua mulut jahat itu"

"Tidak ada yang jahat. Mereka menyayangiku. Lagi pula untuk apa aku mengklarifikasi"Kata Haechan

"Gadis gadis menyayangimu,tapi Koeun dan gengnya itu licik. Kau tak perlu mengklarifikasi,karna Mark akan melakukannya untukmu. Bukan begitu?"Renjun tersenyum kearah Mark

MarkHyuck; KeepTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang