Duapuluh dua

807 76 6
                                    

Timeline nya sebelum lomba panahan ya~







_______________________________

"Jujur saja.. aku sangat terkejut"kata Mark

Haechan menengok,"tentang apa?"

Mereka berdua duduk diarena setelah Haechan selesai latihan,sudah hampir tengah malam tapi berhubung perlombaan sudah depan mata Haechan baru menyelesaikan latihan extra nya

"'Karena aku mengingatmu brengsek!' Kalimat itu"

Haechan diam sesaat,dia menghela nafasnya panjang.
"Kenapa baru kau pertanyakan sekarang?"

Mark mengangkat bahunya,"situasi tak memungkinkan. Aku benci beradu pendapat denganmu, aku benci kita bertengkar"

Haechan diam,dia meregangkan kakinya
"Aku juga benci itu. Dan juga.. aku menyesali perkataanku"

"Aku justru bersyukur. Jika kau tidak mengatakannya,maka saat ini kita tidak akan seperti ini"kata Mark

Haechan terkekeh,"itu karena rasa takut. Takut untuk mengatakan yang sebenarnya, takut pada reaksi yang didapat setelah mengatakannya"

"Kau membicarakan siapa?"

"Kau"

Mark tertawa singkat,"lalu bagaimana denganmu? Kau juga takut untuk mengatakannya bukan?"

Haechan mengangguk,"aku takut menganggumu"

Mark duduk tegak,"apa yang kau bicarakan? Kau tahu selama ini aku menunggumu. Bahkan jika kau tidak mengingatku sekalipun,aku cukup senang melihat kau ada didekatku"

Haechan memegang tangan Mark,"maafkan aku. Aku seharusnya tidak berbohong"

"Jangan minta maaf. Aku juga salah"

"Kau tahu Mark,saat pertama kali aku berdiri didepan kelas,rasanya aku ingin berlari dan memelukmu"

Mark mengusak rambut Haechan,"sekarang kau bisa memelukku"dia tersenyum lebar

Haechan memukul lengan Mark,"aish! Ayo pulang saja"

__••__

'Ya sayang.. ada apa?'

Haechan tersenyum saat ibunya menangkat telpon,"hallo bu.. ada yang ingin kusampaikan"

'Apa itu? Katakanlah'

Haechan melihat Mark membayar makan malam mereka dikasir,"aku akan mengikuti lomba panahan antar kelas beberapa hari lagi"

'Ah! Benarkah?'

"Eung!"balas Haechan girang

'Lalu apa yang bisa ibu bantu hm?'

"Sedikit permintaan bu.. bisakah?"

'Tentu sayang. Apapun itu'

Haechan melihat Mark berjalan mendekatinya,"ada yang meremehkan anakmu ini Bu. Dan ibu akan membantuku mempertahankan harga diriku"

Mark duduk didepan Haechan,"siapa Chan?"

"Ibuku.."

Mark memberi gestur 'oh' pada Haechan dan dia merapihkan barang barangnya

"Ya bu.. akan kukabar lagi nanti"

Pip!

"Ayo pergi"ajak Mark

Haechan mengangguk lalu mereka pergi dari sana

Mereka berdua berjalan bersama hingga sampai dimobil Mark
Setelah debat panjang akhirnya Haechan setuju Mark menginap ditempatnya

MarkHyuck; KeepTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang