🌱🌱🌱
Bogo sipda
Ireohge malhanikka deo
bogo sipda
Neohui sajineul bogo isseodo
Bogo sipda
Neomu yasokhan sigan
Naneun uriga mibda
Ijen eolgul han beon boneun geotdo
Himdeureojin uriga( Spring Day - BTS )
____
Langkah Seokjin tergopoh seusai mendapat telepon dari kantor utama Ayahnya yang tengah terjadi perdebatan besar. Ia rela meninggalkan Yoongi dengan kondisi demam yang belum kembali turun, akibat kejadian pelik di mana Yoongi mengamuk pada Ayah dan menghasilkan luka yang masih basah.
Mobil melaju dengan kecepatan di atas rata-rata, hingga berhasil menghabiskan waktu 15 menit untuk sampai di tempat. Padahal normalnya perjalanan, biasa membutuhkan waktu setengah jam.
Seokjin membelah keramaian manusia di hadapannya, serta garis polisi yang rupanya sudah melintang di sisi gedung.
Matanya menangkap kepergian sang Ayah dengan kondisi tangan diborgol oleh pihak kepolisian. Pikirannya penuh dengan kekhawatiran, langkahnya maju berniat masuk menerobos jejeran polisi di hadapannya. Namun, gagal.
Seokjin kembali dikejutkan dengan ambulance yang datang membawa tenaga medis untuk menyelamatkan beberapa perempuan dari dalam. Entah tragedi apa yang baru saja terjadi.
Tak lama, Seokjin ingat sesuatu. Kalau telepon tadi mengarah pada Arra yang ternyata jauh-jauh merencanakan sesuatu hal untuk membuat Yoongi bebas dari jeratan Ayahnya.
'Kak, aku akan membuat satu gebrakan yang mungkin tidak terlupakan.'
Dan benar saja, tak lama Seokjin bergelut dengan pihak kepolisian untuk memaksa masuk, muncullah deretan tenaga medis membawa salah satu korban. Lalu disusul dengan korban lainnya yang nampak meringis kesakitan. Namun, ada satu yang menarik perhatian Seokjin. Satu tubuh yang berhasil diangkut keluar, diselimuti kain putih melewatinya. Tubuh Seokjin meremang, ia tak bisa berkata-kata. Lantas ia menghentikan tenaga medis untuk memastikan identitas yang ia duga adalah Arra.
"Arra?" Dibukanya kain itu perlahan, memperlihatkan wajah seorang gadis yang begitu ia kenal.
Bibir Arra mengatup dan menyimpulkan senyum penuh kebahagiaan. Sangat kontras dengan kondisinya yang dipenuhi akan luka yang menganga di tangan, wajah, dan juga bagian kaki. Darahnya pun masih semangat menetes, menembus kain putih yang menyelimuti tubuhnya.
Seokjin tak bisa lama-lama memandang wajah Arra, jenazahnya harus cepat-cepat diotopsi.
Rupanya gadis itu sudah sepenuhnya ikhlas apa yang akan terjadi pada dirinya.
Walau Seokjin tidak bisa melihat apa yang mungkin bisa dilihat oleh Yoongi, setidaknya ia bisa merasakan kehadiran Arra yang sepenuhnya belum menghilang dari bumi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ʟᴀᴄʜʀʏᴍᴏꜱᴇ [✓]
Fanfiction[ s e l e s a i ] Min Yoongi paham untuk bagian kehilangan, ia diharuskan melepas. Walaupun semua itu tidak sepenuhnya hilang. Masih tertanam dan tertaut pada ingatan. Hingga tiba masanya ia harus memilih jalan mana yang diambil. Melupakan atau bert...