Tujuh Belas

62 17 16
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.















__

Selamat membaca

Selamat menikmati

Salam,

Nocholatte.

( ˶ ❛ ꁞ ❛ ˶ )
__






















( ˶ ❛ ꁞ ❛ ˶ )__

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


°°

























Seusai mendengar pengakuan Arra mengenai keberadaan ibunya, Yoongi lekas memutar otak untuk membuat rentetan rencana. Ia bahkan meninggalkan lukisannya yang belum terselesaikan karena bergegas membersihkan diri lalu mengatur beberapa hal sebelum memilih hari untuk menemui sang Ibu.

Setelah segalanya dirasa sempurna untuk merancang rencana, lagi dan lagi pikiran Yoongi teralih pada keabsenan sang kakak. Sudah lebih dari 36 jam, pasang matanya tidak menangkap presensi Seokjin di rumah seusai pertemuannya pada pagi menjelang kemarin.

Daripada menahan kegelisahan yang tak kunjung reda, Min Yoongi memutuskan melangkah mencari Seokjin di kamar. Tepat sebelah ruang tamu, lantai satu. Diketuknya pintu kamar kakaknya, tapi tidak ada tanggapan yang mengikuti. Lantas Yoongi mencoba memutar kenop dan berusaha masuk begitu saja, tapi tidak bisa karena pintu dalam kondisi terkunci.

Pergi kemana kakaknya itu?

Hari ini bukanlah hari biasa Seokjin pergi bekerja. Tanpa pikir panjang lagi, akhirnya Yoongi menghantam pintu dengan sekuat tenaga. Tak berhenti meneriakkan nama kakaknya dengan lantang. Kali ketiga ia berusaha baru pintu berhasil terbuka. Lampu kamar redup, gelap gulita karena malam sudah menjelang.

Min Yoongi mencoba meraba saklar lampu dan menyalakannya, dan benar ada Seokjin di sana. Tengah terkulai lemas di ambang pintu kamar mandi, sembari melenguh pelan. Tubuhnya setengah basah akibat keringat, napasnya terengah. Lalu bau besi berkarat yang menguar di dekat Seokjin adalah salah satu tanda dari luka yang sengaja disayat. Beberapa tetesan liquid merah segar itu menggenang di lantai. Langkah Yoongi datang untuk memangkas jarak yang sebelumnya ia mencoba mengoyak kausnya paksa guna mendapatkan sebagian kain untuk menghentikan pendarahan.

ʟᴀᴄʜʀʏᴍᴏꜱᴇ [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang