Dua Belas

84 17 15
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.










__

I don't need a reason
To keep on dreamin'
That we don't lose, yeah, what's the use?

( Niki - Lose )

__







Bahkan memori mengenai perpaduan Japchae dan Hongdae masih cukup diingat Arra. Rasa lapar yang begitu ia tahan sejak sampai di lokasi yang dituju, lalu datang Seokjin dengan menawarkan satu porsi makanan favoritnya. Entah keberuntungan apa yang terjadi sewaktu itu, padahal Arra sudah begitu pasrah mendapati pendapatan uang yang tidak begitu cukup untuk membeli makan.

Hongdae kala itu. Di mana kali pertama suaranya dipuji karena bagus. Meskipun dia pernah mendapati orang berlalu lalang mengucap kata lumayan yang tak lama kemudian hilang terbawa angin seolah angin lalu. Arra sangat senang dan terharu mendengar tuturan Seokjin mengenai suaranya. Membuat dirinya harus berusaha lebih keras lagi untuk naik tingkat dengan kemampuan dan bakat menyanyi yang ia miliki. Meski kemampuan itu belum seberapa jika dibandingkan dengan orang lain yang jauh di atasnya.

Sebelum Arra melakukan segala hal gila dalam hidupnya, gadis itu lebih dulu ditawari menjadi penyanyi di gereja tempat Seokjin biasa beribadah. Arra tak begitu paham nyanyian yang digunakan untuk ibadah Minggu atau yang lain. Sebab, latarbelakang keluarganya tidak memeluk agama apapun. Seolah hidup hanya untuk mencari uang lalu menukarnya dengan makanan guna mengganjal perut kosong. Hanya hidup, berjuang mendapatkan uang dan menghabiskannya untuk kebutuhan sehari-hari. Tak sempat memikirkan ibadah apalagi memeluk salah satu agama.

Di sanalah Arra, setiap pagi buta pada tiap-tiap Minggu. Dijemput lalu diantar suruhan Seokjin. Tak lama kemudian, beragam fasilitas diberikan pada Arra, meski gadis itu baru mengisi pertama kali. Nada sumbang pun beberapa kali terdengar, tapi rupanya imbalannya tidak sebanding dengan kesalahan yang diperbuatnya. Arra yang sewaktu itu masih di bangku sekolah, mana paham kelebihan yang dberikan cuma-cuma akan menjadi malapetaka untuk dirinya dan juga ibunya di rumah.

Dengan beragam fasilitas dan uang yang cukup banyak, Arra diberikan tugas untuk memboyong ibunya ikut bergabung agar gadis itu tidak pulang pergi dengan jarak jauh. Iya, semula hanya mengajak sanak saudara lalu tak lama diberi bonus karena sudah membawa tambahan jemaat. Entah bagaimana itu terjadi, apakah karena kesungguhan hati yang suci atau ada sisi kelam di balik ini semua?

Arra sewaktu itu tak ingin memikirkan hal buruk, toh ia sudah sangat bahagia dengan karunia yang ada. Salah satunya dekat dengan Tuhan, dan tidak lagi repot bernyanyi di jalanan sekaligus melakukan pekerjaan paruh waktu yang terlalu melelahkan. Dengan kedatangan Seokjin, seolah luka dan penderitaan yang selama ini menjerat Arra luluh. Hilang dan pantang untuk kembali datang. Saat itu Arra tersenyum, akan melalukan apapun untuk membalas kebaikan dan kesucian niat Seokjin. Salah satunya, merawat Nyonya Min. Ibu kandung Seokjin.

ʟᴀᴄʜʀʏᴍᴏꜱᴇ [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang