17

11.4K 736 50
                                    

Pilihan untuk menjadi single parent adalah hal yang sulit dan terkadang menakutkan. Akan tetapi, selalu ada hal positif yang dapat diambil dari pelajaran hidup, seperti keuntungan single parent yang dapat dipetik.

Tetapi, sebenarnya menjadi single parent akan lebih baik untuk Anda dan anak dibandingkan harus bertahan di kehidupan pernikahan yang buruk.

...

BEBERAPA TAHUN KEMUDIAN.

"Kenzie, Udahan sayang belajarnya. Sekarang waktunya makan malam."

Kenzie, anak lelaki itu menoleh kearah ibunya yang kini berdiri di ambang pintu dan tersenyum ketika ibunya membawakan sepiring nasi serta lauk kesukaannya.

"Bunda... Tapi Kenzie tidak lapar." Jawabnya sambil geleng-geleng kepala.

"Bunda udah masakin kamu telur mata sapi kesukaan kamu lho. Telurnya juga setengah matang sayang." Katanya sambil menunjukkan betapa nikmatnya makanan itu kepada Kenzie yang sepertinya sudah tergoda.

"Iya sepertinya Kenzie sudah lapar." Kata anak itu berubah pikiran dan langsung melahap makanannya.

Prilly, dia tersenyum saja sambil mengelus kepala lebat milik anak semata wayangnya itu. Sesekali dia mengecup kepala Kenzie dengan penuh kasih sayang. Hanya dia harta yang sangat berharga yang Prilly miliki.

"Habiskan ya sayang."

Kenzie hanya mengangguk saja.

.

"Nenek. 3 ditambah 3 jadi berapa?" Tanya Kenzie kepada Ully yang tengah sibuk menyapu halaman rumah kecil itu hanya menggeleng saja.

"Kamu itung sendiri dong Kenzie. Hayo berapa?"

"6 nenek. Jawabannya 6. Benarkan?"

"Ih, itu pinter. Benar cucu nenek yang paling pinter." Ully menghentikan kegiatannya menyapu dan mencubit gemash pipi tembem milik Kenzie.

Kenzie hanya tertawa saja menerima cubitan kecil dari sang nenek hingga tidak sadar Prilly sudah keluar dengan mengeluarkan sepedanya.

"Kenzie jangan gangguin nenek terus dong. Ayo, cepat kita berangkat sekolah."

"Sana belajar yang bener ya cucu nenek yang pinter."

Kenzie berusaha naik ke jok sepeda belakang dan memeluk pinggang Prilly erat. "Iya nenek!"

Kenzie melambaikan tangannya pada Ully dan berkata. "Dadah nenek!"

Prilly berpamitan dengan Ully dan mengayuh sepedanya menuju ke taman kanak-kanak. Sesekali mereka ditegur sapa oleh orang di sekitar perumahannya tinggal dan mereka hanya melempar senyuman pagi seperti biasanya.

"Hayo turun, sudah sampai."

Kenzie bukannya turun pelan-pelan malah meloncat ke bawah membuat Prilly dibuat jantungan.

"Kenzie jangan nakal dong."

"Kenzie tidak nakal bunda."

Pengantin PenggantiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang