18

11K 725 38
                                    

"Ada apa sih mba?" Tanya Kaila melihat Prilly terlihat gelisah berdiri di depan pintu kaca.

"Ada Bara... Kamu bilang aja mba tidak ada gitu ya."

Kaila menggeleng. "Tidak mau ah. Kaila masa disuruh berbohong sih." Wanita berumur 20 tahun itu lanjut membaca buku mata kuliahnya. Walau Kaila seorang mahasiswi, tetapi dia juga kuliah sambil bekerja.

"Plisss Kaila..."

Namun Bara sudah keburu masuk dan menyapa mereka berdua.

"Selamat Siang!"

Prilly hanya diam saja.

"Kaila, kau urus pelanggannya ya... Mba mau kebelakang dulu."

Bara langsung menahan tangannya Prilly membuat wanita itu terkejut dan menarik tangannya.

"Eh, Maaf... Kamu masa kebelakang sih, aku baru datang."

"Kalau mau beli bunga, Kaila yang layanin."

"Aduh, Mba... Kaila kepengen ke supermarket terdekat dulu ya, sebentar!" Kaila malah pergi begitu saja, memang tukang minggat itu anak. Bahkan Prilly memanggil-manggil namanya tidak didengarkan.

"Kaila!"

Bara duduk santai sambil terus menatap Prilly. Wanita yang dia taksir itu, entah apa yang membuatnya terpesona dan kepincut sama Janda beranak satu.

Bara, Anak pemilik toko bunga orangtuanya. Makanya dia sering bertemu dengan Prilly.

"Lovely, Will you marry me?"

Prilly yang awalnya tidak lepas pandangannya keluar pintu kaca menjadi menoleh kearah Bara.

Namun dia tidak terkejut, Bara tidak sekali dua kali mengajaknya Menikah.

Dia pikir menjalin hubungan Pernikahan itu mudah?

"Jadi bagaimana?" Bara memperlihatkan Cincin berlian kepada Prilly.

"Jika kau terima menjadi pendamping hidupku. Aku akan membuatmu bahagia, lalu Kenzie akan aku anggap seperti anakku sendiri... Dia juga butuh kehadiran seorang Ayah-"

"Tidak perlu repot-repot Mas Bara. Saya bisa menjadi seorang Ayah dan Ibu untuk Kenzie."

"Lho... Mana bisa Lovely."

"Sebaiknya Mas Bara keluar atau tetap disini terserah, saya mau kebelakang."

"Jadi kamu nolak aku lagi nih? Yakin nih?"

"Hmm."

Bara menaruh kembali cincinnya di dalam saku celananya. "Tidak masalah Lovely. Aku akan selalu menunggu sampai kau siap."

"Terserah Mas Bara. Saya sibuk."

Bara Justru semakin penasaran dengan wanita seperti Prilly. Diluar sana banyak yang menyukainya tetapi dia malah menolak ajakannya untuk menikah. Ya, Bara tidak suka berpacaran maka dari itu diumur yang sudah 28 tahun belum menikah juga karena dia ingin mencari sosok wanita idaman ya seperti Prilly.

Pengantin PenggantiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang