Chapter 20

306 40 2
                                    

Setelah mempertaruhkan hidup dan mati untuk menjelaskan duduk permasalan pada Yoongi, Jungkook meraup rakus oksigen yang bertebangan di sekitarnya. Sudah seperti orang yang tak menghirup udara bebas belasan tahun lamanya. Kelegaan merayap di relungnya.

Lain halnya dengan Yoongi, selepas mendegar penjelasan Jungkook lelaki itu masih mematung dengan kepala tertunduk. Di pandanginya dengan sorot hampa lantai keramik tempatnya berpijak.

"Yoon..." Panggil Jisoo yang akhirnya membuka suara. Yang ia lakukan tadi hanya pasrah ketika Jungkook membeberkan kejahatan yang menurutnya tak ia lakukan. Tapi mau membela diri pun percuma semua bukti mengarah padanya.

Mengangkat kepala, Yoongi menyorot Jisoo lekat. "Kau membenciku?"

Menggelengkan kepala kuat, Jisoo mengelak. Sorot terluka yang Yoongi pancarkan dari kedua bola mata coklatnya membuat hati Jisoo terkoyak. "Enggak Yoon..."

"Kau bisa membalasku, kan? Kenapa harus Jieun? Kenapa kau mengganggunya? Kenapa kau..."

Jisoo memeluk Yoongi dengan erat, ia tak tau lagi harus bagaimana menjelaskan pada Yoongi kalau bukan dirinya yang mengerjai Jieun. "Aku masih sangat mencintai kamu Yoon..."

Melepas paksa rengkuhan Jisoo, Yoongi memundurkan langkah. "Cinta? Cinta macam apa yang kau punya? Jieun adikku, seharusnya kau juga menjaganya kalau memang mencintaiku!" Tegas Yoongi.

"Yoon, kamu itu terlalu berlebihan! Jieun sudah dewasa, dia bisa menjaga dirinya sendiri! Kenapa kamu masih saja..."

"Bagi seorang kakak, adik itu tetaplah seseorang yang harus dijaga walau sudah menginjak usia dewasa. Apa kau tak bisa memahami itu?"

"Sudahlah, lagi pula kita sudah putus, kan? Untuk apa membahas ini lagi. Minta maaf pada Jieun dan akui semua kesalahanmu!" Imbuh Yoongi kemudian melangkah pergi.

Mencekal lengan Yoongi, Jisoo mencegah lelaki itu untuk pergi. "Aku nggak lakuin itu, bukan aku!"

Mendengus kasar, Yoongi melepas cekalan. "Membual ketika bukti sudah di depan mata. Apa kau nggak merasa sia-sia?" Tajam Yoongi, sepatutnya ia marah namun ia tekan dalam-dalam. Walau bagaimana pun Jisoo itu perempuan yang pernah singgah di hidupnya.

Mengabaikan perkataan Yoongi, Jisoo beralih menggenggam tangan lelaki yang pernah menjadi miliknya itu. "Sungguh Yoon, bukan aku..." Air matanya mengalir membentuk anak sungai yang berarus deras.

Di tepisnya kasar, Yoongi melayangkan tatapan nyalang. "Diam! Ocehanmu membuat telingaku sakit" tandas Yoongi kemudian berlalu pergi.

Jatuh terduduk ke lantai, Jisoo meratapi ketidak beruntungannya. Tangisannya pecah, dadanya terasa begitu sakit sampai sesak.

Kasihan, Jungkook yang belum beranjak dari tempatnya semula mengiba pada Jisoo yang begitu terpuruk. Tapi mau bagaimana lagi, ketika benih kebencian ditabur maka kebencian pula yang akan dituai.

Benar, kan?

Benar, kan?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Half Of Me; Season 1 [KookU♥️] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang