Aku bukanlah seorang pujangga
yang pandai merangkai
kata-kata indah.Aku hanyalah insan biasa
yang mencintaimu
dengan penuh kesederhanaan.Karena sejauh yang ku tahu, cinta itu
di dasari oleh rasa nyaman bukan
deretan kata yang memiliki makna.-----------------------------
Setiap hari terdapat keberkahan, tak terkecuali hari senin yang terkadang di sambut dengan kemalasan. Begitu pun yang di rasakan Jieun ia begitu enggan pergi sekolah sampai Yoongi harus bersusah payah menyeretnya. Selain terlalu peka kakaknya itu juga pemaksa. Mengesalkan.
Bagaimana Jieun tak kesal, tadi seenaknya saja menyeret orang terus sekarang seenaknya juga meninggalkan Jieun sendiri di luar gerbang. Kata Yoongi, jalannya Jieun macam siput. Yoongi kan harus segera ke pertemuan Serikat Siswa. Yah, maklum saja kan Yoongi ketuanya. Jadilah, Yoongi beranjak lebih dulu.
Jieun menatap gerbang sekolah dengan hampa, biasanya ada seseorang yang menunggu disana. Beberapa kali Jieun mengedarkan pandangannya, tapi ia tak menemukan sosok itu di manapun. Menyesal?
"Jieun.."
Senyuman Jieun terulas tanpa diminta saat seseorang memanggil namanya, tetapi sedetik kemudian senyum itu pudar karena yang muncul tak sesuai harapan.
"Nggak masuk?" Tanya Jimin
"Ini mau masuk" Jieun bergegas mengayunkan tungkainya.
Jimin menyusul dan berjalan di sisi Jieun karena memang mereka satu arah. Sekarang ini, ingin sekali Jieun menanyakan soal Jungkook pada Jimin. Tapi, akan aneh kan kalau ia tiba-tiba bertanya.
"Ok, kita berpisah disini" ujar Jimin membuyarkan lamunan Jieun.
"Oh iya" singkat Jieun
"Mau titip salam nggak?"
"Enggak" timpal Jieun
"Ok, bakal aku sampaikan. Salam rindu, kan?" Jimin mengukir senyum jahil di sudut bibirnya kemudian berlalu pergi.
"Yaa!! Jimin ah!" Seru Jieun dengan kesal, bukannya berhenti lelaki itu malah terus berjalan sembari melambaikan tangannya.
"Permisi, apa anda masih hidup?"
"Sayangnya, masih" sahut Jungkook
Jimin menatap prihatin pada sahabat satu-satunya itu, cinta membuatnya menjadi Zombie. "Sudah ku bilang nggak usah masuk, kan?" Pas dirumah tadi Jimin terus saja mengomel karena keadaan Jungkook yang lebih parah dari kata prihatin.
Jungkook tak menjawab, lelaki itu masih setia melamun sambil menopang dagu dengan tangannya. Dadanya masih terasa sesak.
"Masih mengharapkan Jieun?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Half Of Me; Season 1 [KookU♥️] ✓
FanficTakdir akan membawamu pada sesuatu yang mungkin membuatmu bahagia Atau bisa juga membuatmu merasakan luka Apakah kau bisa memilih akan bagaimana takdirmu kelak??