Takdir akan membawamu pada sesuatu yang mungkin membuatmu bahagia
Atau bisa juga membuatmu merasakan luka
Apakah kau bisa memilih akan bagaimana takdirmu kelak??
Air yang mengguyur Jieun secara tiba-tiba membangunkannya, ia terbatuk sembari mengerjapkan matanya pelan melihat ke sekeliling yang nampak asing baginya. Dengan susah payah ia berusaha bangkit dari tidurnya, namun urung ia lakukan karena serangan pening di kepala.
"Sudah bangun, Tuan Puteri"
Suara perempuan yang asing membuat Jieun terperanjat. Mendadak perasaan takut menyergapnya.
Seseorang yang berbicara tadi menampakkan dirinya di bawah sinar bulan yang menelusup masuk dari celah ruangan.
Alangkah terkejutnya Jieun saat melihat dengan jelas wajah perempuan yang ada di depannya. Jang Euna.
"Ka__kau kenapa kau disini?"
Melihat Jieun yang ketakutan membuat Euna tertawa horor, persis seperti pemburu yang telah mendapatkan mangsanya.
"Jelas aku disini, aku yang membawamu kemari"
Jieun mendelik, matanya melebar sempurna. Perempuan ini menculiknya? Tapi kenapa. Tanpa di minta otak Jieun memutar ingatan sebelum ia berada di tempat ini.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelah Jieun sampai di lab, dibukanya pelan pintu lab itu dengan sangat hati-hati.
"Ka_kau tau Jieun hanya mempermainkanmu, sebentar lagi dia akan meninggalkanmu. Jadi, terima cintaku aku akan memberikan apa pun untukmu"
"Apa kau sudah gila!! Hentikan!!"
"Jungkook ah aku akan memberikan diriku untukmu, tinggalkan Jieun dan miliki aku sepenuhnya"
Brakk
Tanpa sengaja Jieun menutup pintu lab dengan keras setelah mendengar dialog yang Jungkook lakukan dengan Jang Euna.
Benar, Euna benar. Jieun akan segera tiada bukan? Jadi dia akan meninggalkan Jungkook selamanya.
Tanpa banyak bicara Jieun berlari menjauh tanpa mengindahkan panggilan Tzuyu. Hatinya hancur bukan karena Jungkook bersama perempuan tadi. Namun kenyataan pahit bahwa dirinya akan segera pergi menjelma menjadi belati tajam yang menghujam hatinya berkali-kali.
Saat Jieun berhenti untuk mengatur napasnya yang mulai terengah, sebuah pukulan keras mendarat di belakang kepalanya, membuatnya limbung dan perlahan pandangannya menggelap.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.