Takdir akan membawamu pada sesuatu yang mungkin membuatmu bahagia
Atau bisa juga membuatmu merasakan luka
Apakah kau bisa memilih akan bagaimana takdirmu kelak??
Min Jieun gadis beruntung yang baru saja lolos dari maut kini duduk termenung sendirian di atas Hospital bed yang menjelma menjadi teman akrabnya. Terhitung sepuluh hari lamanya sejak ia tersadar dari koma, namun Yoongi tetap tak mengijinkannya untuk keluar walau hanya sekedar jalan-jalan.
Keadaannya sudah berangsur membaik, memar yang begitu banyak menghiasi tubuh gadis Min kala itu kini sepenuhnya hilang tak berbekas, jahitan di perut kanan atasnya juga sudah tak terasa nyeri lagi.
Namun hanya kondisi badan Jieun yang membaik dan tidak untuk hatinya. Jungkook yang tak jua datang menjenguknya membuat Jieun begitu sengsara karena dilanda rindu. Entah pergi kemana kekasihnya itu, hal ini sempat membuat Jieun berpikir kalau Jungkook sudah meninggalkannya.
Meski Yoongi selalu meyakinkan jika Jungkook tak kemana-mana tetap ada perasaan tak nyaman yang bergelayut di relungnya. Satu hal yang membuat Jieun gundah, ponsel Jungkook sama sekali tidak bisa di hubungi. Lelaki itu seperti hilang di telan bumi.
Jieun mendengus kasar beban di dadanya semakin terasa berat, pun sekarang logika dan hatinya sedang bergulat dengan sengit. Logika nya berujar, kalau Jungkook memang sudah meninggalkan dan melupakannya sekarang, mana mungkin Jungkook bisa tahan dengan Jieun yang sering merepotkan. Sebaik apa pun lelaki bermarga Jeon itu pasti akan muak bukan?
Di lain sisi hati Jieun menolak dengan keras pemikiran logikanya yang terlampau negatif itu, hatinya berucap lelaki itu masih sangat mencintainya dan tak pernah meninggalkannya, hanya saja mungkin terjadi satu atau dua hal yang membuat Jungkook harus menjauh darinya sementara waktu. Cukup percaya padanya saja jangan berpikir terlalu jauh!
Jieun mendengar titah hatinya dengan jelas, akhirnya ia memutuskan untuk menunggu Jungkook datang dan akan langsung menanyakan alasan apa di balik tindakan Jungkook yang menghindarinya.
Tak lama kemudian gadis Min itu bangkit dari rebahannya ia merasa jenuh sekali harus berbaring terus menerus, akhirnya ia putuskan keluar kamar rawat walau dia tau konsekuensi dari tindakannya ini adalah mendengar omelan Yoongi, setidaknya itu lebih baik dari pada mati karena bosan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dengan langkah pelan Jieun menyusuri lorong-lorong rumah sakit, ia berhenti di sebuah jendela kaca yang berukuran lumayan besar dan menyaksikan hamparan pemandangan yang cukup membuat segar mata dan otaknya.
Plakk
Sontak saja Jieun menengok kala mendengar suara tamparan yang begitu keras kemudian di susul dengan makian yang terdengar kejam. Jieun yang penasaran memutuskan untuk kembali menyusuri lorong dengan tujuan mencari sumber suara itu.
Jieun terpaku diam kala melihat Yoongi menunduk pasrah di depan seorang pria paruh baya yang melontarkan banyak kata-kata makian, ia masih tak paham situasi apa yang sedang terjadi di depan matanya ini. Namun melihat dari keadaan Yoongi yang tak melawan Jieun menduga kalau kakaknya itu berbuat suatu kesalahan.