Chapter 5

422 58 1
                                    


Salah satu hal yang jarang bisa
di lakukan oleh manusia ialah
jujur pada diri sendiri.

---------------------------------


Tiga kata yang pas untuk menggambarkan keadaan Jieun saat ini yaitu berantakan, kusut dan memprihatinkan. Sejak lima menit yang lalu gadis mungil itu menatap dirinya didepan cermin dengan seksama. Kantung mata yang menggelambir, pipi yang semakin tirus, dan juga bibirnya yang pucat. Sungguh menyedihkan.

Tak mau berlama melihat rautnya yang kasihan Jieun segera memutar keran dan menampung air di tangkupan tangannya lalu membasuh wajahnya beberapa kali. Hawa dingin mulai meresap ke pori-pori kulitnya membuat Jieun merasa lebih segar.

Padahal ini hari minggu, hari yang biasa membuat semua orang semangat. Namun, bagi Jieun mau hari apa pun itu tetap sama saja. Kenyataan yang menimpanya tak akan berubah.

Jieun keluar dari kamar mandi dengan keadaan yang lebih baik. Ia mengedarkan pandangan ke seluruh sisi rumah tapi tak menemukan Yoongi di manapun. Kemudian, netranya menangkap sesuatu di atas meja makan yang tertutup tudung saji kecil.

Jieun menghampirinya, sudut bibirnya tertarik tipis saat mendapati sepotong roti panggang berbalur selai coklat kesukaannya, juga ada segelas susu dan secarik note kecil.

Oppa keluar sebentar, makan rotinya
kemudian minum obat ok!

Senyum kecil itu luntur seketika saat membaca kata 'obat' disana. Muak sekali rasanya harus terus mengkonsumsi sesuatu yang bahkan tak bisa merubah keadaannya. Tetapi, Jieun tak ingin membuat kakaknya sedih lagi. Melihat Yoongi menangis kemarin membuat Jieun merasa sangat bersalah.

Akhirnya Jieun pun duduk di kursinya, meraih roti itu dan menyuapkan sedikit demi sedikit ke mulutnya. Jieun begitu fokus dengan kegiatan makannya, sampai ia dikaget kan dengan bel rumahnya yang tiba-tiba berbunyi. Pun Jieun bergegas bangkit untuk melihat siapa gerangan tamunya.

"Dengan Nona Min Jieun?" Tanya seorang kurir tepat saat Jieun membuka pintu rumahnya.

"Iya" singkat Jieun

"Ada paket untuk Nona" ungkap kurir itu seraya menyodorkan sebuah kotak persegi panjang yang di bungkus dengan rapi.

Jieun menautkan alisnya bingung karena ia sama sekali tak merasa memesan paket apa pun, "Terimakasih" Jieun menerima paket itu.

Selepas membubuh kan tanda tangan dan si kurir beranjak pergi. Jieun segera membuka paket itu, rasa penasarannya sudah tak bisa ia bendung lagi. Ia menatap heran pada isi di dalam kotak itu hanya ada sepucuk surat di sana.

Hidup kamu nggak ada gunanya kan? Bisanya cuma jadi beban! Kenapa nggak mati aja sih!!!

Jieun terpaku membaca dua baris kalimat yang tercetak tebal itu. Masih pagi begini, siapa sih yang iseng, tidak ada nama pengirimnya lagi. Jelas sekali kan kalau semua ini hanya ulah orang kurang kerjaan. Jieun meremas surat itu lalu membuangnya dengan kasar ke tong sampah. Merusak mood saja.

Ketika Jieun berniat masuk kerumah ada seseorang yang tiba-tiba muncul dan mengagetkannya.

"Pagi, My Queen" seru Jungkook dengan senyum lebar menghiasi bibirnya.

Half Of Me; Season 1 [KookU♥️] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang