'BERI TANDA PADA TYPO DAN SALAH PENGGUNAAN KATA'
HAPPY READING ♥
Sabrina berjalan dengan santainya di sebuah pusat perbelanjaan dengan pakaian yang tergolong kurang bahan sama seperti biasanya. Seluruh pandangan pengunjung pusat perbelanjaan itu tertuju padanya saat dia melewati para pengunjung itu.
"Sabrina?" Seorang wanita dengan rambut panjang sebahunya, menunjuk Sabrina dengan kening yang sedikit berkerut.
"Siapa...ya?" Ujar Sabrina sambil menghempaskan rambutnya.
"Lo benar-benar Sabrina kan?" Bukannya menjawab orang itu malahan balik bertanya."Ya, dan lo?" Ujar Sabrina sambil menunjuk orang itu, menggantungkan ucapannya agar disambung oleh gadis yang menjadi lawan bicaranya itu.
"Gue Bertha, apa lo gak ingat gue?" Tanya wanita yang ternyata bernama Bertha itu."What? Bertha? " ujar Sabrina sambil sedikit memekik. Wanita bernama Bertha itu mengangguk antusias.
"Kenapa penampilanmu berubah?" Tanya Sabrina sambil memandang Bertha dari ujung kaki hingga ujung kepala.
"Yah, gue memutuskan untuk lebih menutup tubuh." jawab Bertha sambil tersenyum dan memandang penampilannya."Ohhh"
"Dan lo, mengapa penampilan lo semakin wah saja?" Tanya Bertha mengomentari penampilan Sabrina.
"Bukannya dulu lo orang yang tertutup dan berpenampilan yang sangat sopan?" Lanjut Bertha.Sabrina menghempaskan rambutnya kembali, "ya, karena gue udah mempunyai banyak uang. Tidak seperti dulu." jawab Sabrina dengan terkesan sombong.
"Oh ya?""Yah, lo bisa lihat sendiri dari ujung rambut hingga ujung kaki gue dipenuhi oleh barang branded." ujar Sabrina.
"Yahh, i see, Sabrina."
"Good""Gue turut senang dengan hal itu," Bertha tersenyum manis.
"Oh, Thanks." jawab Sabrina sambil tersenyum."Tapi saran ku lebih baik kau agak menutup sedikit lagi tubuhmu, Sabrina." lanjut Bertha.
"Itu bukan urusanmu, Bertha." Sabrina memutar bola matanya malas."Baiklah, jangan sampai lo menyesal ka–" ucapan Bertha terhenti saat seorang pria tampan dengan tubuh tinggi dan kulit putihnya menghampiri mereka.
"Baby, kenapa kamu lama?" ujar pria itu sambil memasang wajah jengkelnya.
"Ah, maafkan aku." jawab Bertha sambil tersenyum kikuk."Dan siapa wanita ini?" Tanya pria itu sambil menunjuk Sabrina.
"Dia Sabrina, teman SMA ku. Dan Sabrina ini tunangan ku Ferry." ujar Sabrina mengenalkan."Hi, aku Sabrina"
"Ferry"Ujar keduanya lalu saling bersalaman.
"Baiklah Sabrina, kalau begitu kami permisi. Sampai jumpa di lain waktu" ujar Bertha lalu melemparkan senyuman manisnya. Sedangkan Sabrina hanya mengangguk dan tersenyum sambil memandang Ferry dengan penuh minat.
"Temanmu sangat sexi" ucapan Ferry mendapat hadiah pukulan dari Bertha pada lengan Ferry.
"Tapi kau lebih menggoda honey" lanjut Ferry membuat Bertha blushing.*"*"*"*
Melya dan Fella sedang duduk di kasur dengan perbincangan yang tampaknya sangat serius.
"Jadi bagaimana Fella?" Tanya Melya sambil menatap lekat Fella.
"Aku telah mendapatkan ide kak, tetapi kita harus pandai ber-ackting." jawab Fella.
"Benarkah?" Tanya Melya berbinar, dan mendapat anggukan dari Fella.Namun tiba-tiba wajah Melya kembali murung dan membuat Fella menjadi bingung.
"Kakak sepertinya tidak setuju ya?" Tanya Fella menerka, mungkin Melya tidak mau mengambil resiko karena dia tak pandai ber-ackting.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vendetta [Selesai]
ChickLitFollow authornya dulu, biar enak Melya Vaery, gadis berumur 23 tahun itu harus merasakan kebingungan dan kesakitan diwaktu yang bersamaan karena kedatangan seorang pria yang menyeretnya paksa. Melya yang tak tahu apa-apa hanya bisa menggelng tak ber...