bagian 35

69.5K 4.4K 271
                                    

Hai aku datang lagi dengan part ini...

TARIK SIS......🤣😭

Kuy,,,, ada yang mau mutualan Ig??

Kini tinggal aku sendiri.......

Dah lah langsung baca aja
Hati-hati ada typo, bukan tipu, atau tiup, tapi topi😂
Apasih ah, jadi ngawur

WOI JANGAN LUPA STREAMING LAGU NYA OPPA CHEN YA, YANG 'HELLO'

MAKASIH

Okkkkkk

'BERI TANDA PADA TYPO DAN SALAH PENGGUNAAN KATA'

HAPPY READING ♥
👁️👄👁️


Melya duduk di kursi taman sambil menenangkan pikirannya, Melya sengaja memilih ke taman karena tahu pasti Aldrick akan menyuruh seseorang untuk mengikutinya, dan nantinya Aldrick akan tahu dimana Melya tinggal.

Melya merasakan bangku yang ia duduki sedikit bergoyang, dan karena merasa khawatir jika itu adalah Aldrick, ia langsung menoleh. Seketika ia langsung lega karena yang duduk di sebelahnya adalah Agnes bukan Aldrick.

"Kakak udah enakan?" tanya Agnes lembut, Melya mengangguk sambil tersenyum tipis.
"Kita balik ke kontrakan aja kak" Melya langsung mencegat Agnes, dia takut akan ada yang mengikuti mereka nantinya.

"Tenang aja, gausa takut" Melya akhirnya mengangguk dan mengikuti Agnes berdiri, mereka berjalan beriringan menuju kontrakan yang baru beberapa jam ini mereka tinggalkan.

.
.

"Kakak istirahat aja dulu, biar aku aja yang beres-beres" Melya mengangguk lalu memasuki kamar dan membaringkan tubuhnya, dia lelah.

Melya mencoba memejamkan matanya, pikirannya terus berkelana kepada kejadian tadi, dimana Aldrick akhirnya bisa menemukannya dan meminta maaf padanya.

Bohong jika Melya sudah memaafkan Aldrick dengan tulus dari dalam hatinya, tak banyak orang yang bisa langsung memaafkan kesalahan orang lain dengan begitu mudah. Walau Melya mengatakan bahwa dia telah memaafkan Aldrick, namun hatinya tidak sepenuhnya jujur.

Melya sudah terlanjur sakit hati dengan perlakuan Aldrick, jika ada orang yang sama seperti Melya dan bisa langsung memaafkan Aldrick, Melya akan sangat salut pada orang itu.

Melya terus berpikir hingga tanpa sadar matanya mulai terpejam dan akhirnya ia terlarut dalam mimpinya dengan nafasnya teratur.

*"*"*"*

Tak terasa mentari sudah muncul dan menampakkan sinarnya, Melya mengerjapkan matanya karena tidurnya terganggu oleh cahaya yang masuk melalui jendela yang ternyata gordennya telah di buka.

Melya menatap ke sebelah kanan dan menemui kasur Agnes yang telah tersusun rapi, Melya bergegas dan melipat selimutnya, setelah itu ia langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

Melya tak menemukan keberadaan Agnes di rumah, entah kemana perginya anak itu. Saat Melya melirik kearah jam barulah ia sadar bahwa sekarang sudah jam 07:59, Melya menggeleng dia tak percaya bahwa dia bisa tidur selama itu tanpa terbangun barang sedetik saja.

Saat Melya telah selesai dengan ritual mandinya, ia keluar dan telah mendapati Agnes yang baru saja keluar dari kamar sambil memperbaiki bajunya.

"Kau dari mana?" tanya Melya sambil menelisik penampilan Agnes.
"Biasa, kan ini hari minggu" Melya mengangguk mengerti lalu ia masuk kedalam kamar, menyisir rambutnya lalu menghampiri Agnes yang sedang duduk sambil memainkan laptop-nya.

Vendetta [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang