bagian 51

39.7K 2.6K 120
                                    


Kalau part ini kurang menarik jangan kecewa ya heheheh

Follow Ig aku ya, @agnsc.srghy25 Bantu biar bisa 300 followers soalnya Ig yang lama di retas dan aku sedih sekali. Pasti aku follback kok,Sans ae tapi jangan di unfollow ya heheheh. Mutualan juga boleh

KALAU ADA TYPO KOMEN YA, SOALNYA MALAS BACA ULANG :v

Ok

'BERI TANDA PADA TYPO DAN SALAH PENGGUNAAN KATA'

HAPPY READING ♥
🎠

Seminggu telah berlalu semenjak pernikahan sepasang suami istri itu digelar. Pagi ini mereka berencana mendaftarkan Aldo dan Aleta ke sekolah yang sama seperti Michelle.

Masih ingat dengan Michelle?

Melya tengah membantu Aldo dan Aleta bersiap-siap, sedangkan Aldrick sudah selesai bersiap-siap dan kini pria itu sedang duduk sambil membaca koran di meja makan dan ditemani dengan secangkir Coffie buatan Melya.

Saat telah selesai membantu Aldo dan Aleta, Melya berjalan menuju kamarnya dan Aldrick bermaksud untuk bersiap-siap.

Setelah merasa dirinya telah selesai, Melya hendak turun ke bawah lalu samar-samar ia mendengar suara seorang wanita yang terdengar begitu pilu.

Melya mempercepat langkahnya, rasa penasaran terhadap siapa gerangan pemilik suara itu membuat jantung Melya ikut berpacu lebih cepat.

Melya memperlambat langkahnya saat melihat di ambang pintu Aldrick dengan seorang wanita tampak berbicara serius, wanita itu tampak menangis dan Aldrick yang tampak berbicara.

Melya mendekat kearah Aldrick dan kini wanita itu berdiri tepat di sebelah Aldrick. Melya menatap wanita yang berderai air mata itu dengan penuh tanya, apalagi wanita itu menatapnya tak suka membuat Melya semakin tak nyaman

"Ada apa?" tanya Melya pelan, Aldrick menoleh lalu menghela nafasnya

"Siapa kau?"  Wanita itu bertanya dengan nada tak suka. Melya terdiam tak berniat menjawab pertanyaan wanita itu.

"Dia istri ku" jawab Aldrick terkesan santai. Wanita itu tampak marah lalu mengepalkan tangannya

"Istri? Aku istri mu mas" teriak wanita aneh itu pada Aldrick, "PERGI KAU, PERGI!" wanita itu hendak menyerang Melya namun dengan sigap Aldrick langsung melindungi Melya dengan menjadi benteng untuk menghalau serangan.

"Kau yang seharusnya pergi" tegas Aldrick membuat wanita itu semakin marah

Saat wanita itu kembali ingin menyerang Melya, Aldrick langsung membawa Melya kedalam pelukannya dan memunggungi wanita aneh itu. Lalu tiba-tiba muncul tiga orang berseragam serba putih lalu mengambil alih wanita itu

"Maaf'kan kami tuan, jika pasien kami mengganggu kenyamanan kalian" Aldrick mengangguk dengan Melya yang masih ada di pelukannya, badan wanita itu bergetar karena ketakutan melihat wanita yang ternyata pasien rumah sakit itu hour saja melukainya.

"LEPAS, AKU MAU TINGGAL BERSAMA SUAMIKU DAN MENGUSIR PEREMPUAN SIALAN ITU" amuk wanita itu kerena di tarik paksa oleh pihak rumah sakit jiwa

"LEPAS, LEPAS....MAS LEPAS....TOLONG AKU MAS" suara itu terdengar semakin menekan saat mereka telah membawa wanita itu keluar dari rumah

"Kenapa dia bisa masuk mas?" tanya Melya setelah melepaskan diri dari pelukan Aldrick

"Sepertinya satpam baru kita belum datang" Melya mengangguk paham lalu memilih menenangkan dirinya

"Kenapa dia bisa berada di komplek ini?" tanya Melya karena yang ia tahu komplek mereka jauh dari Rumah sakit jiwa.

"Dia itu istrinya Pak Meron, yang rumahnya kelang satu rumah dari mansion ini" jawab Aldrick lalu membawa Melya berjalan menuju ruang tamu

Vendetta [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang