bagian 29

64.2K 4.6K 357
                                    

Hai....
Nah, aku up heheheh
Aku tahu rasanya digantung itu ga enak wkwkw, apalagi pakek tali tambang

Jangan lupa follow Ig aku ya @agnescitra25 (https://www.instagram.com/agnescitra25)
Makasih yang udah follow♥️♥️♥️

.......

Btw doain ya supaya aku lulus SBMPTN 🥺 Soalnya aku gak lulus eligibel so gak ada kemungkinan lulus SNMPTN 🥺🥺 huhu sedih sih tapi yasudah lah
........

Yang ga sabar nunggu adegan Melya dan Aldrick bermesraan, sabar ya hahahah.
Aku juga ga sabar heheheh....

Ok deh

'BERI TANDA PADA TYPO DAN SALAH PENGGUNAAN KATA'

HAPPY READING ♥
👁️

Orang-orang suruhan Aldrick telah menemukan dimana keberadaan Fella, sayangnya gadis itu tak mau diajak untuk bertemu dengan Aldrick. a.k.a mantan majikannya.

Aldrick menghela nafasnya, dia tahu ini semua terjadi karena ulahnya. Aldrick mengingat betul bagiaman Fella membela Melya saat itu, namun hati Aldrick ditutupi oleh rasa kebencian dan balas dendam yang begitu membara.

Ucapan Fella saat itu kembali terngiang-ngiang di kepalanya, Fella mengatakan bahwa suatu saat nanti Aldrick akan menyesal. See, semuanya benar-benar terjadi saat ini.

Penyesalan memang selalu datang terlambat, jika tidak ingin mengalami penyesalan, caranya hanya jangan pernah menyesal atau jangan mau menyesal. Dan mungkin itu adalah suatu hal yang mustahil terjadi, karena penyesalan datang bukan karena keinginan kita melainkan karena perbuatan kita. Perbuatan yang tidak kita inginkan membuahkan penyesalan.

Suara deringan ponselnya membuat Aldrick tersadar dari lamunannya, diambilnya ponselnya yang berdering dan menampilkan nama 'Bobby'

Aldrick tanpa semangat meraih ponsel itu dan menggeser tombol hijaunya, "halo" ujarnya lemas.

"Kafe mu yang ada di Bandung mengalami masalah bos" ujar Bobby dari sebrang sana.

"Urus untuk sementara" jawab Aldrick datar.

"Kalau kau ingin kafe mu ini tutup, tidak usah datang"

Tut...

Aldrick mendengus lalu bergegas menuju kafe yang Bobby maksud.

Kenapa harus sekarang juga kafe itu berulah?

*"*"*"*

"Kak bangun, kakak kan mau check up" ujar Agnes sambil menggerakkan lengan Melya dan menggoyangkan tubuh Melya.

"Ngehh" Melya melenguh lalu menggerakkan sedikit badannya.
"Kak" panggil Agnes sambil menggoyangkan lengan Melya.

Hari ini sekolah Agnes libur karena para guru menghadiri acara ulang tahun Yayasan dengan beberapa murid yang diutus.

Melya dan Agnes telah sepakat bahwa hari ini Agnes akan menggantikan Melya bekerja, tentunya itu adalah usul gadis SMA itu. Awalnya Melya menolak dengan keras namun Agnes tetap pada pendiriannya sehingga Melya mengangguk pasrah.

"KAK MELYA" teriak Agnes dengan keras karena telah lelah mengguncang tubuh Melya dan wanita hamil itu tak kunjung membuka matanya.

"Enggghh, baiklah" jawab Melya, lalu dia bangkit dengan pelan-pelan sambil menguap dengan lebar.

"Aku berangkat ya kak, heheh" Agnes menyengir sambil berdiri malu-malu. Entah apa yang membuatnya bertingkah demikian.

"Mmm, hati-hati ya" ujar Melya dan Agnes mengangguk.
"Kakak juga hati-hati ya nanti" ujar Agnes dan diangguki balik oleh Melya.

Vendetta [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang