Jingga dan Biru
Jingga juga jatuh cinta pada Biru, dan menyuarakan perasaan merupakan jalan yang ia pilih. Tapi, apa ini saat yang tepat?
Biru sudah lama memendam perasaan pada Jingga, bahkan terhitung terlalu lama hingga tertimbun perasaan-perasaan serupa pada orang lain. Mungkin cinta Biru pada Jingga sedalam itu, tapi yang kini hadir di permukaan bukan nama Jingga, Perasaan Biru besar, namun jauh di dalam sana, tenggelam di dasar dan akan sulit untuk kembali terapung.
"Mengapa diam?"
Cukup lama Biru tetap bungkam, "Aku rasa semua ini salah."
"Tentang mencintaiku?"
"Tentang mencintai banyak orang sebagai pelampiasan sampai lupa rasanya mencintaimu." Kali ini Jingga yang diam, seperti lupa cara berbicara.
Tidak ada saat yang tepat, karena Jingga maupun Biru sudah terlambat.
Pada akhirnya, Biru pernah cinta Jingga dan Jingga terperangkap dalam perasaannya sendiri.
Hei, Jingga, sekarang apa? Kamu sudah terperangkap pada cinta yang salah.
Biarkan aku terperangkap pada Biru, Jingga!
Mari bangkit, hati.
ditulis pada 6 Desember 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
Bedtime Stories
Historia CortaSiapa bilang kisah pengantar tidur tidak bisa dinikmati ketika sudah beranjak dewasa? Ini kumpulan cerita pendek untuk menemani malam yang sepi dan dinikmati sembari menunggu jam tidurmu. Tentang cinta, sakit, pengkhianatan, perjuangan, merelakan, r...