Bedtime Story 15

8 2 1
                                    

Gadis Berkerudung Merah dan Serigala

Pada suatu hari, Gadis Berkerudung Merah hendak mengunjungi rumah neneknya yang ada di seberang hutan. Saat ia berjalan di tengah hutan, datang seekor Serigala yang hendak memangsanya.

Gadis Berkerudung Merah sangat ketakutan dan memohon pada Serigala agar ia tidak dimakan, "Tolong, nenekku tengah menunggu di seberang hutan."

Serigala merenung, memikirkan permohonan gadis itu. "Baiklah," ucap Serigala. "Kau akan aku bebaskan dengan satu syarat."

"Apapun asalkan kau membiarkanku lewat," kata Gadis Berkerudung Merah. Ia sudah putus asa.

"Setiap malam, kau harus memberikanku makan malam yang enak. Aku akan selalu menunggu di balik pohon, belakang rumah nenekmu," kata Serigala.

Mau tak mau, Gadis Berkerudung Merah menuruti Serigala demi keselamatannya dan enenknya. Setiap malam, ketika neneknya sudah terlelap, ia mengendap-endap keluar rumah dan memberikan makan malam untuk Serigala.

Tanpa disadari, Serigala menjadi terbiasa tinggal di sekitar rumah nenek si gadis. Bahkan ia menjaga keselamatan si gadis dari luar rumah. Beberapa kali ia bertengkar dengan serigala lain yang hendak masuk ke rumah tersebut.

"Mengapa wajah dan kakimu penuh luka?" tanya Gadis Berkerudung Merah untuk yang kesekian kalinya.

"Aku hanya memberi sedikit pelajaran pada serigala yang memasuki teritorialku," jawab Serigala. Dan seperti malam-malam yang lain, gadis itu mengobati luka Serigala yang asyik memakan makan malamnya.

"Tidak kusangka, kau mau melakukan ini terus menerus. Padahal aku tidak terlihat baik," kata Serigala suatu malam.

"Semua orang baik, Serigala. Kau hanya perlu waktu yang tepat untuk membuktikannya," ucap gadis itu.

Keesokan malamnya, Gadis Berkerudung Merah datang bersama dengan neneknya. Sang nenek panik karena melihat Serigala di halaman rumahnya. Serigala hendak menunjukkan bahwa dirinya baik, seperti yang gadis itu bilang. Namun sang nenek tidak peduli, ia kembali masuk ke rumah dan menelepon cucunya yang lain, Pemburu.

Gadis Berkerudung Merah berlari menyelamatkan Serigala. Ia dan Serigala bersembunyi di salah satu gua dekat gunung.

"Kau salah, cantik," kata Serigala. "Sebaik apapun aku sebenarnya, semua orang tetap menganggapku jahat."

"Tidak Serigala. Kau adalah sosok paling baik yang pernah aku kenal," kata gadis itu. "Kau menyelamatkanku dari serigala lain, kau juga tidak mengingkari janjimu untuk memakanku."

Gadis itu melanjutkan, "Meskipun di dunia ini hanya tinggal aku yang percaya bahwa kau orang baik, kau tetaplah baik, Serigala."

"Dari mana kau bisa menyimpulkan bahwa aku memang sosok yang baik?" tanya Serigala bingung.

"Dari hatimu," jawab Gadis Berkerudung Merah dengan suara lembut. Ah, ternyata ini perasaan hangat yang sering Serigala rasakan akhir-akhir ini. Ketulusan dari hati gadis itu bisa juga membuat hatinya berbunga.

Suara kaki Pemburu mendekat. Gadis Berkerudung Merah semakin melindungi Serigala dari Pemburu. "Tidak apa," ucap Serigala tiba-tiba. "Setidaknya, sebelum aku mati, ada satu orang yang mau mengakui kebaikanku."

"Terima kasih, Gadis Berkerudung Merah," kata Serigala parau.

Gadis itu menangis keras sambil memeluk Serigala bertepatan dengan kedatangan Pemburu. Suara tembakan pun menggema ke seluruh gua, diakhiri dengan isakan Gadis Berkerudung Merah yang sulit berhenti.

Malam-malam setelahnya, Gadis Berkerudung Merah tetap mengendap-endap keluar rumah, memberikan tangkai mawar yang baru untuk makam Serigala. Mawar yang berbeda untuk setiap malamnya.

Berceritalah ia sepanjang malam walaupun hanya dibalas oleh hembusan angin.

ditulis pada 29 April 2019

Bedtime StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang