Special - Cinderpunzel

12 2 1
                                    

inspired by Disney's stories

Pada zaman dahulu, hiduplah seorang Raja dan Ratu yang tinggal di istana yang besar. Sang Ratu sangat cantik, hingga seluruh negeri tidak ada yang bisa mengalahkan kecantikannya.

Sang Ratu memiliki cermin ajaib. Setiap malam, ia bertanya pada cerimin, "Cermin di dinding, siapakah yang paling cantik di negeri ini?"

Dan jawaban cermin selalu sama, "Kaulah Ratuku, yang paling cantik di negeri ini."

Sang Raja sendiri merasa kesepian karena ia tidak mendapat banyak perhatian dari Ratu. Akhirnya Raja memutuskan untuk menambah penghuni kerajaan dengan membuat lowongan bagi siapa saja yang  ingin bekerja di istana tempat tinggalnya.

Datanglah seorang gadis cantik yang mendaftarkan diri, ia berasal dari negeri yang jauh. Seluruh pendaftar terpesona dengan kecantikannya. Gadis itu, Cinderpunzel, diterima karena ia seorang pekerja keras.

Mengapa gadis secantik Cinderpunzel tidak pernah terdengar kabarnya sama sekali?

Saat Cinderpunzel kecil, ibu tirinya mengurung ia di menara yang tinggi di dalam hutan. Ayahnya meninggal karena dikutuk oleh penyihir jahat. Ibu tiri Cinderpunzel sangat mencintainya, ia tidak ingin gadis itu terluka.

Namun akhirnya ketika Cinderpunzel beranjak dewasa, ibu tirinya memberi izin Cinderpunzel untuk bekerja di negeri lain karena ia sudah terlalu tua untuk bekerja.

Rambut Cinderpunzel yang merah tergerai panjang, ia selalu mengikatnya dalam kepangan yang cantik. Cinderpunzel tidak pernah lupa untuk tersenyum. Meskipun pekerjaannya sudah selesai, ia akan membantu pekerja lain agar mereka bisa beristirahat bersama. Kadang ia juga membantu para penjaga hewan istana. Beberapa penjaga istana sampai jatuh hati pada Cinderpunzel.

Hari-hari di istana menjadi hangat, bahkan Sang Raja lebih sering tersenyum dibanding hari-hari sebelumnya. Cinderpunzel yang riang selalu berhasil menghibur siapapun yang ada di istana, kecuali Sang Ratu.

Suatu malam, Sang Ratu bertanya kepada cermin ajaib pertanyaan yang sama. Namun malam ini cermin menjawab, "Dialah Cinderpunzel, gadis paling cantik di istana ini, bahkan di negeri ini. Sampai kapanpun, tidak ada yang bisa mengalahkan kecantikan fisik dan hati Cinderpunzel."

Sang Ratu sangat marah. Ia berteriak histeris karena tidak terima, membanting cermin ajaib hingga hancur berkeping-keping. Tanpa pikir panjang, Sang Ratu memanggil pemburu istana, Hansel.

"Aku perintahkan kamu untuk membunuh Cinderpunzel dan membawa hati gadis itu kepadaku! Jika misi ini gagal, aku tidak akan segan untuk menghancurkan hidupmu dan Gretel."

Hansel awalnya ragu. Cinderpunzel sangat baik kepadanya, namun ia tidak ingin adiknya Gretel terancam. Hansel dan Gretel membutuhkan kehidupan di istana sebagai pelayan pribadi Sang Ratu demi bertahan hidup.

Pada waktu yang bersamaan, Cinderpunzel tengah duduk dan bernyanyi sendiri di taman istana. Tiba-tiba, sinar yang sangat terang menyala di samping Cinderpunzel.

Ibu peri datang dengan wajah khawatir, "Kamu harus pergi dari istana sekarang, Cinderpunzel!" Cinderpunzel bingung, namun ibu peri amat memaksanya pergi bersama Sebastian, kuda istana.

Setelah membiarkan Sebastian berlari tanpa tujuan pasti, Cinderpunzel sampai di tengah hutan. Ia menemukan rumah kecil yang dihuni oleh 7 kurcaci. Mereka menerima kedatangan Cinderpunzel dengan ramah dan mengizinkannya untuk tinggal sementara.

Selama 7 kurcaci itu bekerja, Cinderpunzel merapikan rumah kecil mereka dan membantu mengurus kebun kurcaci-kurcaci itu. Sementara Hansel sendiri sengaja mengulur waktu agar Cinderpunzel dapat kabur sejauh mungkin agar ia tidak perlu membunuh Cinderpunzel.

Setelah beberapa minggu terlewati, datanglah seorang wanita tua yang menawarkan apel kepada Cinderpunzel. Karena ia merasa iba, gadis itu membeli beberapa apel untuk ia makan bersama Sebastian.

Saat 7 kurcaci pulang sore harinya, mereka mendapati Cinderpunzel dan Sebastian yang tertidur lelap. Hingga keesokan hari keduanya tidak terbangun meski ketujuh kurcaci itu sudah berusaha membangunkan mereka.

Selang tiga hari kemudian Hansel datang dan terkejut karena Cinderpunzel sudah tertidur lelap. Ia tahu Sang Ratu akan mengirim utusannya untuk meracuni gadis itu karena ia sudah sengaja mengulur waktu. Hansel merasa bersalah sudah membiarkan Cinderpunzel bahkan Sebastian teracuni.

Hansel mencium Cinderpunzel karena sejauh yang Hansel tahu, hanya sebuah ciuman yang bisa membangunkan Cinderpunzel dari tidurnya. Gadis itu lekas terbangun dari tidur panjangnya, namun ia tidak bisa menapaki tanah.

Kakinya telah berubah menjadi ekor duyung, sementara Sebastian menghilang dari pandangan mereka. Syarat yang Hansel lupakan, hanya ciuman dari cinta sejati yang dapat membangunkan gadis itu tanpa membuat apapun berubah dari Cinderpunzel. Sayangnya, Hansel tidak mencintai Cinderpunzel.

Akhirnya Hansel membawa Cinderpunzel ke dermaga di ujung negeri dan meninggalkannya di sana. Cinderpunzel bertemu dengan Sebastian yang sudah berubah menjadi lobster kecil.

Sejak itu, penghuni dermaga selalu mendengar nyanyian dengan suara merdu dari dalam lautan. Beberapa malam bahkan terdengar nyanyian seperti tengah menahan tangis.

Mereka memanggil gadis dengan suara indah itu dengan nama Ariel, atau yang memiliki arti "sosok yang kuat dan tangguh" karena ia tidak pernah menyuarakan kesedihannya dengan keras.


ditulis pada 20 Oktober 2019

Bedtime StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang